Ibu Rumah Tangga harus Miliki Kemampuan Intrepreneur

Penasehat Dharma Wanita Persatuan (DWP) Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Utara (Sumut) Hj Evi Diana Erry mengajak kaum perempuan dan ibu rumahtangga untuk membekali diri dengan berbagai kemampuan, termasuk keahlian wirausaha (intrepeneur) dalam menghadapi tantangan pemberlakuan Masyarakat Ekonomi ASEAN (ASEAN Economic Community). MEA harus memberikan kontribusi positif dalam meningkatkan kesejahteraan keluarga.

Bacaan Lainnya

Imbauan tersebut disampaikan Hj Evi Diana Erry dalam acara Hari Ulang Tahun (HUT) Dharma Wanita Persatuan Pemprov Sumut ke 14 tahun 2014 dengan tema “Dharma Wanita Persatuan Tanggungjawab Kita Bersama; Tantangan Perempuan di Era Globalisasi” yang berlangsung di Gedung Bina Graha, Jl Diponegoro Medan, (18/12/2014).

Hadir dalam acara tersebut Wakil Gubernur (Wagub) Sumut Ir H Tengku Erry Nuradi MSi, Ketua DWP Sumut Hj Doharni Nurdin, Asisten Ekonomi dan Pembangunan (Ekbang) Pemprov Sumut Ir Hj Sabrina MSi, Sekretaris Korpri Sumut Hj Nurlela dan puluhan anggota DWP Sumut lainnya.

Isteri Wagub Tengku Erry Nuradi ini menyebutkan, keahlian kaum perempuan terutama ibu rumah tangga, tidak cukup hanya sebatas piawai dalam mengelola keuangan keluarga, mendidik dan mengawasi anak. Ibu rumahtangga juga wajib memilik keahlian lain, seperti membuka wirausaha yang dapat membantu keuangan keluarga.

“Pemberlakuan Masyarakat Ekonomi ASEAN tahun 2015 ini merupakan tantangan sekaligus peluang. Hanya yang unggul yang dapat bersaing dan mendapatkan keuntungan. Sementara yang diam dan tidak berbuat, hanya akan menjadi penonton,” sebut Evi.

Salah satu langkah strategis yang dapat ditempuh kaum perempuan dan iburumahtangga dalam menghadapi MEA adalah dengan membuka usaha rumahan (home industry) yang dapat dikerjakan tanpa mengganggu tanggungjawab mengurus anak dan keluarga.

“Banyak bidang usaha yang bisa dilakukan di rumah yang tergolong dalam industri kreatif, seperti kerajinan tangan, produksi souvenir atau produksi makanan olahan. Jika tidak bisa dilakukan sendiri, sebaiknya membentuk kelompok kecil yang terdiri dari beberapa ibu rumahtangga,” saran Evi.

Evi mengingatkan, dalam membangun usaha mandiri, manajemen juga harus memikirkan pangsa pasar dan metode pemasaran yang tepat, agar hasil produksi diterima pihak konsumen.

“Tahap awal, target pasar kita adalah dalam negeri. Tetapi jika usaha yang digeluti sesuai kebutuhan eksport, tentu produk kita akan menembus pasar internasional,” papar Evi.

Evi juga mencanangkan, tiap rumah memiliki usaha mandiri sesuai kemampuan masing-masing. Usaha mandiri ini nantinya akan membentuk kelompok yang bernaung dibawah koperasi agar manajemen dan pengelolaannya profesional.

“Sejumlah usaha yang sejenis, baiknya membentuk kelompok sendiri. Begitu juga dengan usaha jenis lain. Kelompok-kelompok usaha ini nantinya akan mendapat pembekalan dari pihak ahli tentang bagaimana mengelola bisnis mandiri,” ujar Evi.

Evi juga mengimbau DWP Sumut untuk mencanangkan program Kantor Peduli Anak di kantor Gubernur Sumut, Jl Diponegoro Medan. Kantor Peduli Anak tersbut akan menyediakan ruangan khusus sebagai ruang singgah anak dari Pegawai Negeri Sipil (PNS) Pemprov Sumut.

“Jika mendapat persetujuan, Dharma Wanita Persatuan sebaiknya membuat ruang bermain dan belajar bagi anak-anak pegawai Pemprov usai pulang sekolah. Karena saya melihat, tidak sedikit PNS Pemprov yang keluar menjemput anaknya saat jam istirahat makan. Sebagian membawanya ke kantor, sebagian mengantar anaknya pulang ke rumah,” sebut Evi.

Ruang Peduli Anak, jelas Evi, akan dilengkapi dengan berbagai sarana dan prasarana layaknya playgroup. Selain itu, juga akan dilengkapi sarana belajar bagi anak yang masih duduk di bangku Sekolah Dasar (SD).

“Kita akan siapkan tenaga pengajar dan pengawas yang dapat menemani anak bermain sekaligus belajar. Jadi, anak akan mendapatkan suasana aman sekaligus memberikan nilai tambah sambil bermain,” jelas Evi.

Evi optimis, program Kantor Peduli Anak akan memberikan rasa nyaman kepada PNS Pemprov Sumut, hingga tidak mengganggu konsentrasi dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.

“Kalau anaknya berada dalam pengawasan yang aman, tentu ibu-ibu PNS di Pemprov akan konsentrasi bekerja. Tidak lagi repot harus mengantar anak ke rumah atau mencuri waktu keluar di jam kerja,” ujar Evi.

Sementara Ketua Dharma Wanita Persatuan, Hj Doharni Nurdin berharap organisasi yang menaungi perempuan semakin eksis memberikan pembinaan dalam meningkatkan kemampuan menghadapi era globalisasi.

“Semoga diusianya yang ke 14, kiprah dan kerja-kerja Dharma Wanita Persautuan Sumut semakin matang, makin bermanfaat bagi kaum perempuan,” harap Doharni. (OB1)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *