Sumut Bangga Kopi Sidikalang Mendunia

PELAKSANA Tugas (Plt) Gubernur Sumatera Utara (Sumut), Ir H Tengku Erry Nuradi MSi mendorong Kabupaten Dairi terus melestarikan budaya lokal sebagai salah satu kekayaan budaya nasional.

Harapan tersebut disampaikan Tengku Erry Nuradi saat membuka Pesta Budaya Njuah-njuah dalam rangka Hari Ulang Tahun (HUT) Kabupaten Dairi ke 68 Tahun 2015 di Gedung Djauli Manik Sidikalang, Dairi, Jumat (25/9/2015).

Bacaan Lainnya

Hadir dalam acara tersebut Bupati Dairi KRA Johnny Sitohang, Anggota DPRD Sumut Jenni Berutu, Kepala Dinas (Kadis) Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga Dairi Drs Leonardus Sihotang, tokoh adat, tokoh masyarakat dan tokoh pemuda.

Erry menyatakan apresiasi terhadap Kabupaten Dairi yang dinilai mampu menggerakkan roda pembangunan dengan pesat, sekaligus melestarikan budaya setempat.

“Dairi memiliki potensi luar biasa. Baik itu kekayaan budaya multi etnis, mapun kekayaan alam seperti sebagian pesisir Danau Toba yang sangat indah di kawasan Silalahi Sabungan,” ujar Erry.

Selain itu, Kabupaten Dairi juga kaya akan kopi yang terkenal hingga mendunia yakni kopi Sidikalang. Kekayaan alam tersebut merupakan potensi yang tidka dimiliki sejumlah daerah di Sumut.

“Terus kembangkan, karena nama besar kopi Sidikalang telah mendunia. Kita layak bangga karena kopi Sidikalang sangat terkenal dan banyak diminati hingga mancanegara,” sebut Erry.

Erry juga mendorong Dairi untuk mengembangkan budidaya Kemenyan yang tumbuh subur di Kabupaten Dairi. Komoditas Kemenyan saat ini terus berkurang karena sebagian masyarakat telar beralih dengan mengembangkan perkebunan kelapa sawit.

“Kesuburan tanah sebagai tempat tumbuh Kemenyan merupakan anugrah. Tidak semua daerah memiliki kecocokan tanah untuk pengembangan Kemenyan,” tambah Erry.

Pelestarian adat istiadat dan budaya juga merupakan suatu kewajiban demi menjaga kearifan lokal di Dairi. Budaya tersebut diharapkan dapat membendung budaya luar yang kini telah meracuni generasi muda.

“Kultur budaya lokal di Bumi Sulang Silima Dairi harus mengakar bagi generasi muda. Budaya itu dapat membentengi generasi muda dari ancaman negatif budata luar,” pesan Erry.

Erry menyarankan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Dairi, untuk menyusun kegiatan budaya tahunan. Agenda tersebut menjadi referensi wisatawan, baik domestik maupun mancanegara untuk berkunjung ke Sumut. Kegiatan budaya ini diharapkan terintergarasi dengan kegiatan 33 Kabupaten/Kota di Sumut.

“Kita mengakui, kelemahan kita adalah dalam bidang promosi. Untuk kedepan, Pemkab Dairi harus memanfaatkan internet untuk melakukan promisi seluruh potensi yang dimiliki. Tujuannya. Agar dunia internasional mengenal Dairi lebih luas. Mari kita jadikan Dairi menjadi Mutiara Budaya di Sumatera Utara,” saran Erry.

Sementara Bupati Dairi KRA Johnny Sitohang berharap, HUT Dairi ke 68 menjadi momentum kebangkitan Dairi. “Dairi harus bangkit. Pembangunan harus berjalan dengan lancar. Masyarakat diharapkan saling dukung agar roda perekonomian semakin baik,” ujar Johnny.

Johnny juga menyatakan apresiasi kepada seluruh masyarakat Dairi yang terus melestarikan adat istiadat dan budaya. “Kita harus bangga dengan budaya kita sendiri. Budaya ini adalah jati diri kita yang sesungguhnya,” sebut Johnny.

Pesta Budaya Njuah-njuah dimeriahkan dengan berbagai atraksi budaya diantaranya carnival, atraksi Polisi cilik, dan pagelaran keberagaman budaya nasional. Turut ditampilkan tarian dan lagu adat Pakpak yang dikolaborasi dengan Marching Band SMA Sato Petrus Sidikalang.

Berbeda dengan tahun sebelumnya, Pesta Budaya dalam rangka HUT Dairi ke 68 berlangsung selama lima hari sejak 25 hingga 30 September 2015. Dalam rangkaian tersebut, juga digelar lomba foto dengan tema “Aku dan Dairi”, lomba masak Pelleng, lomba masak Ginaru, dan pameran hasil produksi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). (OB1)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *