EKONOM dari Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia (AEPI), Salamuddin Daeng menyebutkan, empat paket kebijakan ekonomi Presiden Jokowi terlalu memanjakan swasta dan mengabaikan BUMN.
Kata Salamuddin, pemerintah seharusnya menerbitkan kebijakan yang mendukung penguatan BUMN, bukan hanya menitikberatkan investasi.
“BUMN justru banyak dibebani dengan disinsentif yang mempersulit mereka. Sedangkan swasta, entah asing maupun dalam negeri justru begitu dipermudah,” kata Salamuddin.
Akibatnya, lanjut Salamuddin, posisi BUMN bakal semakin terjepit. Padahal, mereka yang seharusnya menjadi salah satu kekuatan ekonomi nasional.
“Setidaknya BUMN harus mendapat perlakuan yang sama dengan swasta. Tidak boleh ada perbedaan perlakuan atau ketidakadilan,” kata Salamuddin. (inl/OB1)
