Rumitnya Perijinan Hambat Pertumbuhan Ekonomi

PEMERINTAH Provinsi (Pemprov) Sumatera Utara (Sumut) dan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Wilayah IX Sumut-Aceh menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) Tentang Pengembangan Ekonomi Daerah.

Penandatanganan MoU langsung dilakukan oleh Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Ir H Tengku Erry Nuradi MSi dan Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Wilayah IX Sumut-Aceh Difi A Johansyah di ruang Beringin, lantai 8 Kantor Gubernur Sumut, Jl Diponegoro Medan, (5/11/2015).

Bacaan Lainnya

Hadir dalam acara tersebut Direktur Pemasaran Bank Sumut Ester Junita Ginting, Deputi Kepala Perwakilan BI Bintoro, para Bupati/Walikota se-Sumatera Utara dan sejumlah Kepala SKPD Sumut.

Tengku Erry Nuradi mengatakan, MoU tersebut juga diharapkan dapat menekan angka inplasi di Sumut. Jika memungkinkan di bawah level inflasi nasional.

“MoU ini perlu segera ditindaklanjuti paling tidak untuk menjaga stabilitas moneter terutama di Sumatera Utara,” ujar Erry.

Erry juga mengimbau Bupati dan Walikota di Sumut untuk menindaklanjuti MoU tersebut dengan mengusun program ekonomi, termasuk soal perijinan yang dapat dilakukan di tingkat kecamatan guna mempercepat proses perijinan.

“Salah satu penghambat pertumbuhan ekonomi di Sumut adalah rumitnya soal perijinan. Untuk kedepan, harus ada pelayanan perijinan hingga ke tingkat kecamatan. Dengan demikian, masyarakat tidak harus repot ke kota Kabupaten atau ke provinsi,” harap Erry.

Erry berharap, BI tidak hanya berkerjasama dengan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID), tetapi juga dengan Kabupaten/Kota di Sumut dalam menghidupkan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).

“Pemerintah Provinsi dan Pemrintah Kabupaten Kota di Sumut membutuhkan banyak dukungan dari berbagai pihak, termasuk Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan dalam mendorong percepatan pertumbuhan perekonomian.

Sementara Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Wilayah IX Sumut-Aceh Difi A Johansyah mengatakan, tidak hanya Indonesia, sejumlah Negara maju saat ini mengalami hambatan dalam mendorong laju pertumbuhan ekonomi. Semua pihak harus bersinergi agar kendala yang dihadapi dapat diselesaikan dengan baik. (OB1)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *