MENTERI Koordinator Perekonomian, Darmin Nasution mengatakan, pemerintah berencana akan menambah pasokan beras nasional dengan membuka keran impor di awal tahun 2016, guna memastikan stok beras nasiona tercukupi. Saat ini, stok beras tinggal satu juta ton.
Menurut Kepala Seksi Impor Disperindag Sumut, Parlin Lubis mengatakan, sejauh ini pembahasan beras impor masih ada di kementerian. Pihaknya belum mengetahui pasti kapan keran impor akan dilakukan.
“Masih dibahas di kementerian. Jadi, kita belum tahu. Kalau sudah direalisasikan impornya, baru kita akan berkoordinasi dengan Bulog. Karena pelaksananya itu ada pada Bulog. Jadi, kita menunggu realisasi impor dulu,” ujarnya kepada wartawan, Senin (4/1/2016).
Parlin menjelaskan, tugas Disperindag hanya pada pengawasan. Apabila impor telah direalisasikan dengan mengirimkannya ke Sumut, maka pihaknya akan menjadi pengawas operasi.
“Kita kan pengawas, kalau sudah dikirim ke Sumut, Bulog harus lapor ke kita. Sifatnya koordinasi, nah di situ kita akan melakukan pengawasan operasi, pelepasannya, berapa banyak, stoknya bagaimana, ya kita awasilah,” ungkapnya.
Sementara itu, Humas Perum Bulog Divre Sumut, Rudi Adlyn mengatakan, terkait kebijakan impor ada pada keputusan kementerian. Apabila Sumut mendapat bagian pengiriman akan bagus untuk menambah stok beras di Sumut.
“Itu kebijakan pusat. Tujuannya untuk menambah stok beras di Sumut. Karena impor itu kebijakan pemerintah pusat,” katanya.
Menurutnya, kebijakan impor beras wewenang dari kementerian. Walaupun Sumut saat ini memiliki stok beras yang mencukupi kebutuhan, pihaknya akan menerima apabila dapat jatah beras impor.
“Walaupun stok di Sumut ada, kalau memang pemerintah membagi beras impor ya kita menerima. Kita gak bisa bilang impor tidak perlu. Kalau memang ada antisipasi kekurangan beras dengan impor, ya itu untuk perisiapan memenuhi kebutuhan beras di masyarakat,” katanya. (OB1)
