Wapres JK Kunjungi Stand BLH Sumut dan TobaPulp di Pameran LHK

OBROLANBISNIS.COM – Wakil Presiden JK resmi membuka acara Pameran Lingkungan Hidup dan Kehutanan Indonesia, Kamis (9/6/2016), di gedung Jakarta Convention Center (JCC) kawasan Gatot Subroto Jakarta.

Kegiatan yang dijadwalkan berlangsung hingga 12 Juni 2015 mendatang ini, diikuti oleh puluhan aktivis lingkungan, lembaga pemerintah mengenai lingkungan hidup, Corporate Social Responsibility Indonesia, serta perusahaan yang telah menerapkan sistem manajemen berbasis lingkungan.

Bacaan Lainnya

Sebelum acara pembukaan Wapres JK disambut dua ekor gajah saat hadir membuka acara ‘Pekan Lingkungan Hidup dan Kehutanan ke 20 Tahun 2016’ di Hall A (JCC), Senayan.

Kehadiran gajah ini sebagai simbolisasi dari tema acara yaitu ‘Selamatkan Tumbuhan dan Satwa Liar Untuk Kehidupan’.

Usai membuka acara, Wapres JK didampingi Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya dan rombongan, langsung menuju kesejumlah stand melihat berbagai pameran yang mengedepankan tumbuhan dan satwa liar.

Rombongan berhenti di stand Badan Lingkungan Hidup (BLH) Sumatera Utara dan PT Toba Pulp Lestari, Tbk (TobaPulp), pabrik pulp (bubur kertas).

“Selamat datang pak Wapres JK di stand BLH Sumatera Utara, program kami yang paling strategis saat ini adalah, lebih mengedepankan dan konsen dengan perkembangan Danau Toba sebagai destinasi wisata,” sambut Indra Utama selaku Kabid Penaatan dan Komunikasi Lingkungan BLH Sumut DR Indra Utama SE MSi, mewakili Kepala BLH Sumut Dr Ir Hidayati MSi bersama Direktur TobaPulp Leonard Hutabarat.

Sementara itu, Menteri Siti Nurbaya mengatakan, acara ‘Pekan Lingkungan Hidup dan Kehutanan ke 20 tahun 2016’ ini merupakan bagian dari peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia yang jatuh pada 5 Juni.

Adapun tema ‘Selamatkan Tumbuhan dan Satwa Liar Untuk Kehidupan’ dipilih agar mendorong masyarakat lebih peduli untuk melawan dan mencegah bentuk kejahatan terhadap tumbuhan dan satwa liar dan kerusakan yang diakibatkannya.

Indonesia merupakan rumah dari 17 persen total spesies yang ada di dunia. Oleh karena itu, kata Menteri Siti Nurbaya upaya pencegahan terhadap tumbuhan dan satwa liar mendapatkan perhatian sangat serius.

“Sebenarnya kita sangat perlu kerja sama antara negara sumber, negara tujuan dan negara transit sehingga jaringan perdagangan ilegal antar negara terputus,” ujarnya.

Siti melanjutkan, pada periode 2015-2016 tercatat satwa yang lahir ada 25 ekor dari 7 lembaga konservasi. Dari Taman Safari Indonesia ada 9 yaitu Anoa 1 ekor, gajah Sumatera 1 ekor, macan tutul Jawa 1 ekor, harimau Sumatera 3 ekor, babi rusa 1 ekor dan jerapah 2 ekor. (rel/OB1)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *