Mahasiswa Penerima Beasiswa Tanoto Foundation Buktikan Indonesia Melek Teknologi

OBROLANBISNIS.COM – Tiga anak muda asal Indonesia, yang merupakan penerima beasiswa dari Tanoto Foundation, membuktikan Indonesia layak dipandang sebagai negara yang melek teknologi.

Prestasi yang ditunjukan generasi bangsa ini menunjukan bukti bahwa sudah saatnya Indonesia sebagai pencipta teknologi canggih yang berguna bagi negeri sendiri. Dua dari tiga anak muda itu adalah Matsani dan R Oktario.

Bacaan Lainnya

Dua mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB) ini mampu membuktikan kritikan tajam sebagian pengamat bahwa pendidikan di Indonesia bermutu rendah adalah tidak benar.

Matsani dan Oktario membuktikan mutu pendidikan di Indonesia tak kalah dengan negara-negara maju di belahan duni. Dua anak muda itu berhasil membuat prototype atau purwarupa pesawat amfibi.

Pesawat ini mereka rancang khusus sebagai teknologi pertahanan maritim multifungsi. Kelak, bila dapat diproduksi secara komersial, maka pesawat amfibi ini mampu menjaga teritori laut Indonesia dari berbagai kejahatan bahari. Mulai dari perompakan, pencurian ikan, hingga deteksi awal terjadinya bencana alam, seperti tsunami.

Rancangan itu bermula dari kesadaran mereka bahwa kekayaan laut Indonesia harus benar-benar dinikmati masyarakat Indonesia. Bukan dicuri dan dibawa lari ke luar negeri. Sebagai gambaran, purwarupa pesawat amfibi rancangan Matsani dan Oktario berdimensi panjang 1,6 meter dengan berat 12 kg. Pesawat ini mampu terbang dengan kecepatan 60 km per jam.

Sebagai pesawat amfibi yang mampu take off dan landing dari pesisir pantai yang landai berbantalan pasir ataupun terbang mengudara dan mendarat di sungai. Dengan rancangan teknologi seperti itu, pesawat ini jelas tepat-guna bagi negeri kepulauan seperti Indonesia.

Pesawat ini juga tampil unik. Dari bentuk sayapnya saja, terlihat berbeda dengan pesawat-pesawat amfibi yang pernah dibuat manusia.

Matsani dan Oktario mendesain sayap pesawat amfibinya mirip seperti huruf ‘M’. “Saya terinspirasi sayap elang jawa (Nisaetus bartelsi) ketika menukik menyambar mangsanya,” ungkap Matsani ketika menjadi motivator dalam Media Briefing Tanoto Student Research Award 2016.

Tak heran, dengan inovasi ide dan teknologi ini, karya ini meraih penghargaan Tanoto Student Research Award, yang merupakan program pendiri Tanoto Foundation, pengusaha nasional ternama Sukanto Tanoto.

Tidak hanya memenangkan award, beberapa peneliti senior yang melihat karya dua anak muda ini sepakat bahwa temuan Matsani dan Oktario ini perlu dikembangkan.

Dengan pesawat ini, Dirgantara Indonesia akan mampu diawasi dengan lebih baik. Dan tentu saja, di tengah anggaran pemerintah yang sedang mengalami kekurangan, pengembangan pesawat ini jelas akan memangkas bujet. “Saya berharap karya kami ini dapat membantu menjaga wilayah Indonesia dan dapat dikembangkan secara komersial ke depannya,” harap Matsani. (rel)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *