Sebab Inflasi Zaman Rasulullah

Catatan: Asmawarna Sinaga

Terjadinya inflasi berdampak pada perekonomian negara. Inflasi saat ini jadi bahan perbincangan semua masyarakat, baik kalangan atas maupun kalangan bawah.

Bacaan Lainnya

Terutama Negara-negara maju serta Negara yang sedang berkembang tidak terkecuali dengan Negara kita sendiri, yakni Indonesia. Inflasi merupakan masalah ekonomi yang selalu menjadi pokok pembahasan yang dampaknya sangat luas terhadap ekonomi makro, sebab inflasi merupakan bagian dari makro ekonomi.

Seperti daya saing, tingkat suku bunga serta distribusi pendapatan. Kemudian inflasi mempengaruhi lembaga keuangan, sebut saja seperti dunia perbankan.

Inflasi merupakan gejala kenaikan harga barang-barang yang bersifat umum dan terus menerus, yang terjadi akibat permintaan bertambah besar dibandingkan dengan penawaran barang di pasar. Atau istilah lainnya banyaknya uang yang beredar yang memburu barang yang sedikit.

Maknanya uang banyak namun barang yang ingin dibeli sedikit sehingga mengakibatkan nilai uang tersebut rendah. Dengan kata lain adanya tingkat harga yang tinggi, akan mengakibatkan hilangnya kepercayaan masyarakat akan mata uang.

Dengan hilangnya kepercayaan tersebut, maka masyarakat akan lebih senang menyimpan aktivanya; harta kekayaan emas. Inflasi tidak terlalu berbahaya, apabila kebijakan ekonomi makro mampu menstabilkan harga-harga di pasar.

Jadi bagaimana tanggapan ekonomi islam dalam memahami inflasi? Dalam islam tidak mengenal kata iflasi, karena mata uang yang dipakai adalah dinar dan dirham, yang mempunyai nilai yang stabil dan dibenarkan dalam islam. Islam melarang adanya penimbunan harta, karena salah satu penyebab inflasi adanya oknum-oknum yang melakukan penimbunan barang.

Merupakan salah satu dikhususkan pada emas dan perak. Rasullullah telah menetapkan bahwa emas dan perak sebagai mata uang, dan beliau juga menjadikannya sebagai alat standar uang.

Pada zaman Rasullulah, pernah terjadi kondisi deficit namun hanya sekali sebelum perang Hunain. Kemudian Al-Maqrizi membagi infalasi menjadi dua bagian, yaitu yang pertama, inflasi terjadi akibat berkurangnya persediaan barang dan iflasi disebabkan oleh human error.

Inflasi yang kedua disebabkan karena peperangan dan kekeringan. Inflasi yang diakibatkan oleh kesalahan manusia atau (human error) ada tiga hal, yaitu korupsi dana administrasi yang buruk, pajak yang memberatkan, sertajumlah uang yang beredar.

Kenaikan harga-harga yang terjadi adalah dalam bentuk jumlah uangnya, bila dalam bentuk dinar jarang sekali terjadi kenaikan. Almaqrizi mengatakan supaya jumlah uang dibatasihanya pada tingkat minimal yang dibutuhkan dalam transaksi pecahan yang kecil saja.

Menarik dari pernyataan maqrizi tentang inflasi, akibat kesalahan manusia sepertikorupsi. Jadi dapat disimpulkan bahwa pada zaman Rasullullah ekomoni sangatlah baik tidak seperti saat ini. Zaman Rasul inflasi jarang terjadi namun pada saat sekarang inflasi terus-menerus terjadi akibat tidak stabilnya mata uang yang berdampak sangat tidak baik pada masyarakat, yang mengakibatkan terjadinya tingkat kemiskinan yang tinggi. ***

(Penulis adalah alumni UMSU jurusan Perbankan syariah, aktif dalam forum studi ekonomi islam Ksei IBS dan IMM)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *