Tren Perbaikan Ekonomi Sumut Berlanjut

PEREKONOMIAN Sumatera Utara triwulan IV 2015 tercatat sebesar 5,32% (yoy), meningkat signifikan dari triwulan sebelumnya yang sebesar 5,08% (yoy).

Perkembangan tersebut mengkonfirmasi tren perbaikan ekonomi meski diindikasikan belum kuat. “Peningkatan pertumbuhan ekonomi pada triwulan IV 2015 didorong oleh pertumbuhan konsumsi lembaga non profit terkait dengan pelaksanaan pilkada serentak,” kata Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumut, Difi A Johansyah dalam siaran persnya yang diterima, Jumat (12/2/2016).

Bacaan Lainnya

Sementara itu, permintaan domestik khususnya konsumsi rumah tangga belum menunjukkan perbaikan yang signifikan. Kondisi tersebut dikonfirmasi oleh pertumbuhan impor yang relatif rendah.

Konsumsi pemerintah yang diharapkan menjadi salah satu pendorong pertumbuhan ekonomi di triwulan terakhir 2015 justru tumbuh melambat.

Pada triwulan IV 2015 hanya tumbuh 1,39% (yoy) dari 3,05% (yoy) pada triwulan sebelumnya. Realisasi ini jauh lebih rendah dari historisnya yang berada di atas 3% (yoy). Gejolak politik diharapkan dapat lebih stabil, sehingga belanja pemerintah dapat direalisasikan pada waktunya untuk mendukung perbaikan ekonomi Sumatera Utara.

Di sisi eksternal, ditengah penurunan harga komoditas dan permintaan yang masih cenderung terbatas, ekspor justru menunjukkan perbaikan setelah tiga periode lalu mencatat angka negatif. Harga CPO masih turun dari 509 USD/metric ton pada triwulan lalu menjadi 504 USD/metrik ton pada triwulan IV 2015. Ekspor luar negeri membaik dari 0,40% (yoy) pada triwulan lalu menjadi 1,06% (yoy).

Dari sisi sektoral, akselerasi perekonomian Sumatera Utara terutama didorong oleh peningkatan kinerja sektor tersier. Pertumbuhan tertinggi terjadi di sektor jasa keuangan (11,14% yoy) dan sektor pendidikan (9,79% yoy). Perkembangan sektor tersier diharapkan mendukung perkembangan sektor lainnya.

Sementara itu, kinerja sektor utama di triwulan IV 2015 juga masih cukup baik, yaitu kategori Pertanian (6,98% yoy) dan kategori Industri Pengolahan (5,52% yoy). Kinerja kategori Pertanian yang cukup baik menunjukkan produksi CPO masih dapat dijaga dengan baik ditengah menurunnya permintaan luar negeri.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *