PT Rakuten Belanja Online akan membidik pasar produk Usaha Kecil Menengah (UMKM). PT Rakuten akan memperdayakan keanekaramanan produk UMKM.
“Kita baru coba menggali 200 UMKM tersaring 100 UMKM,” kata Manager Marketing PT Rakuten Belanja Online, Franki Hoe saat pemaparan pemberdayaan UMKM di Jakarta, Senin (22/9/2014).
Rakuten menyebutkan, UMKM ini untuk mengajak pelaku bisnis tersebut terlibat dalam penjualan online. “Selama enam bulan mereka nggak bayar fee setelah itu dikenakan 1 persen dari penjualan,” katanya.
Sayangnya, UMKM yang akan masuk ke bisnis online ini tidak akan mendapatkan konsultan e-commerce. Padahal potensinya cukup besar dari sisi UMKM. “Kalau konsultan onlinenya baru pada premium, belum ke UMKMnya,” katanya.
Sementara untuk target penjualan, Rakuten masih bungkam, baik realisasi semester pertama maupun target akhir tahun. “Grouwthnya doubel digit semester pertama 2014, dengan jumlah penjual 6000 premium dan 6000 produk,” katanya.
PT Rakuten Belanja Online menilai, pasar Indonesia cukup potensial. “Indonesia mayoritas usia di bawah 40 tahun, ini potensi besar bisnis onlie,” ujar Franki.
Franki menambahkan, perusahaan online asal Jepang ini mengantisipasi penurunan bisnis di negaranya. Sebab Jepang semakin menyusut jumlah populasinya.
Selain itu, Franki mengatakan, ada tiga produk yang trafiknya tinggi, misal gadget dan aksesorisnya, kosmetik dan food and beverage.
Sedangkan kontribusi Rakuten Indonesia ke Rakuten Jepang terbilang kecil. “Karena marketnya masih kecil ke Jepang baru US$2,5 miliar,” katanya. (inl/OB1)