Laju IHSG sepekan ke depan, diprediksi, berada pada rentang support 5.150-5.175 dan resisten 5.235-5.255. Sebelas saham disodorkan sebagai bahan pertimbangan.
Dalam sepekan terakhir, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah 26,1 poin (0,49%) ke posisi 5.216,67 pada pekan yang berakhir Jumat, 9 Januari 2015 dibandingkan akhir pekan sebelumnya, 2 Januari di posisi 5.242,77.
Reza Priyambada, kepala riset Woori Korindo Securities Indonesia (WKSI) memperkirakan, pada perdagangan sepekan ke depan, laju IHSG berada pada rentang support 5.150-5.175 dan resisten 5.235-5.255. “Hammer di bawah area upper bollinger band (UBB),” katanya kepada wartawan, di Jakarta, (11/1/2015).
Moving Average Convergence-Divergence (MACD) bergerak mendatar setelah belum mampu membentuk golden cross dengan histogram negatif yang mendatar. Relative Strength Index (RSI), Stochastic, dan Williams %R mulai bergerak menurun.
Laju IHSG sempat berada di area target support (5.155-5.200) dan belum mampu mendekati area target resisten (5.256-5.274). “Meski sempat melampaui level 5.200 dan masih adanya sentiment positif dari global namun, laju IHSG mulai berkurang potensi penguatannya,” tuturnya.
IHSG tampaknya memiliki peluang mengalami tekanan di tengah harapan masih akan berlanjutnya penguatan dan lajunya pun kian terbatas dan juga berpeluang dapat berbalik arah melemah jika pelaku pasar mulai melakukan aksi profit taking lebih besar.
Reza menyodorkan beberapa saham pilihan sebagai bahan pertimbangan para pemodal. Saham-saham tersebut adalah:
1. PT Global Mediacom (BMTR.JK)
2. PT AKR Corporindo (AKRA.JK)
3. PT Impack Pratama Industri (IMPC.JK)
4. PT Akasha Wira International (ADES.JK)
5. PT Bank Jabar Banten (BJBR.JK)
6. PT Mitra Adi Perkasa (MAPI.JK)
7. PT Modern Internasional (MDRN.JK)
8. PT Astra Agro Lestari (AALI.JK)
9. PT Total Bangun Persada (TOTL.JK)
10. PT Ciputra Property (CTRP.JK)
11. PT Sentul City (BKSL.JK). (inl/OB1)