MEDAN | Gubsu Gatot Pujo Nugroho meminta direksi baru untuk mengatasi persoalan komplek yang dihadapi PDAM Tirtanadi, salah satunya kurangnya produksi air cakupan pelayanan yang belum mencapai 80 persen untuk kota Medan.
“Akhir 2015, PDAM harus memberikan kontribusi pendapatan asli daerah (PAD) dan memperbaiki mutu pelayanan tepada pelanggan yang selama ini dirasakan belum memuaskan. Ini target jangka pendek bagi ke-empat direksi,” kata Gatot Pujo Nugroho usai melantik 4 direksi PDAM Tirtanadi periode 2015-2019 di Aula Lt 4 Kantor Jl SM Raja Medan.
Ke 4 direksi yang dilantik itu adalah, Sutedi Raharjo ST (Direktur Utama PDAM Tirtanadi), Ir H Delviyandri MPsi (Direktur Air Bersih), Ir Heri Batanghari Nasution MPsi (Direktur Air Limbah) dan Ir Arif Haryadian MSi (Direktur Administrasi dan Keuangan) disaksikan Ketua Dewan Pengawas Hasban Ritonga dan anggota lainnya, para kepala divisi, dan kepala cabang.
Sebagai kader terbaik PDAM ke 4 direksi juga telah mempunyai pengalaman (tour of duty) perlu membangun komitmen yang kuat dalam mempertahankan dan menjaga kualitas, kuantitas dan kontinuitas air bersih. “Kita menyadari pelayanan air belum baik, untuk itu ke-4 direksi ini harus menjadi tim yang kompak,” katanya.
Gubsu juga meminta para direksi merumuskan strategi pengembangan PDAM kedepannya dan mencari solusi untuk membangun instalasi pengolahan air (IPA) baru melalui kerjasama dengan pihak ketiga maupun mencari bantuan sarana air bersih.
“Yang tak kalah pentingnya menyelesaikan pembangunan proyek IPA Sunggal dan Martubung. Pasalnya, Pemprovsu saat ini belum mampu memberikan penyertaan modal kepada PDAM,” ujarnya. (ucup/B)
