Kota Medan menjadi kota pertama Roadshow The Next Dev sebagai bagian dari sosialisasi DIgital Creative Competition (OCIC). Kompetisi yang dimotori Telkomsel, mengusung tema ‘The NextDev, Karya Anak Bangsa untuk Solusi Indonesia’, untuk menggali potensi anak muda Indonesia khususnya Kota Medan dalam membuat mobile apps yang mampu memberikan dampak sosial yang positif, terutama dalam hal pengembangan Smart City (Kota Pintar).
Ratusan mahasiswa dari berbagai fakultas di Univesitas Sumatera Utara (USU) antusias mengikuti edukasi sekaligus sosialisasi The NextDev, Karya Anak Bangsa untuk Sosial Indonesia, berlangsung di Fakultas Ekonomi dan Bisnis USU, Kamis (13/5/2015), dihadiri Kadis Kominfo Kota Medan, Darussalam Pohan, GM Account Management Sumatera Telkomsel, Zulfikar, VP Corcomm Telkomsel Adita Irawati, Pembantu Dekan (PD) I Fakultas Ekonomi dan Bisnis Fahmi dan Head of Corcomm Sumatera Telkomsel Hadi Sucipto.
Menurut GM Account Management Sumatera Telkomsel, Zulfikar berharap roadshow The NextDev ini akan memberikan anak muda Kota Medan berbagai pengetahuan dan wawasan terkini tentang tren dunia digital, sehingga akan membantu dalam menciptakan sebuah WOW Smart City Apps. “Semoga para developer muda dari Sumatera khususnya Kota Medan bisa menjadi yang terbaik dalam kompetisi ini,” katanya.
Melalui The NextDev, Telkomsel selaku perwakilan industri ingin mendorong developer (pengembang aplikasi) muda di Kota Medan untuk memberikan kontribusi positif dalam memecahkan beragam permasalahan yang ada di Kota Medan dengan memanfaatkan teknologi informasi. “Telkomsel yakin dengan potensi dan kemampuan para developer muda Kota Medan dapat menampilkan karya terbaiknya di ajang ini,” ucapnya.
Sementara, Vice President Corporate Communication (VP Corcomm) Telkomsel Adita Irawati mengatakan, konsep Smart City (Kota Pintar), sebuah konsep penataan kota yang dapat meningkatkan kualitas hidup orang-orang yang tinggal di kota, dengan cara mengintegrasikan teknologi dalam segala aspek. Kota pintar yang sukses mampu meningkatkan performa dan kesejahteraan, mengurangi biaya hidup dan konsumsi sumber daya, serta mendorong keterlibatan warga masyarakat secara lebih efektif dan efisien.
Dalam pengembangan sebuah konsep kota pintar, diperlukan dukungan berbagai pemangku kepentingan yang saling berkolaborasi, mulai dari pemerintahan, akademisi, komunitas atau masyarakat, developer, media dan industri. Lewat kompetisi The NextDev, diharapkan kolaborasi ini akan dapat terwujud.
Terdapat enam sub tema aplikasi yang bisa dipilih oleh peserta dalam kompetisi The NextDev ini, yaitu pemerintahan, kesehatan, pendidikan, UKM, pariwisata, dan transportasi publik. Kompetisi ini bisa diikuti oleh mereka yang berusia 18 hingga 30 tahun. Peserta dapat mendaftar secara individu atau tim (maksimal tiga orang). Periode registrasi peserta dibuka pada bulan Mei-Juni 2015 melalui website www.telkomsel.com/nextdev. Sosialisasi kompetisi ini akan dilakukan di 10 kota di Indonesia, yaitu Jakarta, Bandung, Medan, Semarang, Jogja, Surabaya, Malang, Denpasar, Balikpapan, dan Makassar.
The NextDev mengajak anak muda untuk mewujudkan imajinasi dan ide mereka tentang Smart City dan menjadi bagian dari program untuk membentuk masa depan Indonesia yang lebih baik. Nantinya, sebanyak 20 tim akan terpilih menjadi finalis. Ada sisi prestisius karena karya mereka ini akan bermanfaat bagi orang banyak, di samping mendapatkan berbagai hadiah yang menarik. Mereka akan mendapatkan pelatihan, publisitas dan akses pasar. Tiga tim terbaik juga akan mendapatkan hadiah utama berupa uang tunai selain kesempatan melakukan study visit ke pelaku industri telekomunikasi besar di luar negeri.
Kadis Kominfo Kota Medan, Darussalam Pohan mengapresiasikan program The NextDev yang dihadirkan oleh Telkomsel. Menurutnya, seiring dengan perkembangan teknologi, Pemko berupaya meningkatkan layanan di bidang IT (Informasi Teknologi) dan Komunikasi, yang diharapkan dapat menyebar dan menyentuh langsung ke lapisan masyarakat Kota medan.
Darussalam menjelaskan, pelayanan publik milik Pemko Medan kini telah menerapkan sistem online. Seperti di Badan Pelayanan Publik Terpadu (BPPT), pegurusa perizinan menggunakan online. Ini dilakukan agar agar masyarakat tidak lagi mengalami kesulitan dan antri dalam pengurusan di BPPT.
Bukan hanya itu, pengurusan kependudukan, seperti akte kematian, akte kelahiran, akte pernikahan serta pembayaran pajak juga bisa online. “Pemko Medan telah membuka akun dan situs tersebut tujuannya untuk memberikan kemudahan kepada masyarakat,” ucapnya.
Di era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) pada tahun mendatang, menuntut kita untuk menigkatkan kreatifitas, agar mampu mengikuti perkembangan IT dan bersaing agar tidak tertinggal. “Saya berpesan kepada anak muda Kota Medan, manfaatkan perkembanga teknologi saat ini dengan kreatifitas positif. Jangan ikuti perkembangan negatif. Seperti The Nextdev ini dapat menjadi landasan yang dapat membuat kita lebih maju,” jelasnya.
Sementara, PD I Fakultas Ekonomi da Bisnis USU, Fahmi menyetbukan, program yang baru dari Telkomsel akan sukses jika semua pihak mendukungnya. “Tagline ini dapat sukses kalau tiga pihak mendukung, seperti pemerintah, corporasi dan perguruan tinggi,” jelasnya seraya menambahkan, sebentar lagi Indonesia akan menghadapi MEA.
“Kita harus siap menghadapinya. Manfaatkan momentum ini dengan sebaik-baiknya. Jangan sampai kita menjadi penonton di negeri sendiri. Kita harus siap menghadapinya karena di Indonesia banyak memiliki orang hebat, pintar dan penuh kreatifitas,” cetusnya. (OB1)