Oleh : Umi Kalsum
Bisnis syariah dapat memberikan keuntungan dan kenyamanyan bagi para konsumen. Bisnis syariah masih menjadi incaran masyarakat, bukan hanya Indonesia, bahkan juga sampai pada dunia yang sekarng masih membicarakan tentang prinsip syariah dalam berbisnis.
Penerapan prinsip syariah dalam berbisnis, mengundang mata dunia untuk melihat prinsip kerja yang digunakan dalam bisnis syariah. Banyak peneliti dan pakar bisnis yang telah meneliti hal tersebut, bahkan mereka juga menemukan sesuatu hal yang memang harus diterapkan dalam berbisnis, yang tidak diterapkan di konsep konvensional.
Dunia bisnis syariah saat ini memang menjadi salah satu hal yang buming ditelinga masyarakat, bahkan tidak banyak pula pengusaha sukses yang menggunakn prinsip syariah. Kemurnian di dalam bisnis syariah memang sangat diterapkan, mulai dari pengambilan keuntungan yang tidak sampai pada kategori riba, barang yang dijual, dan sampai pada kejujuran kualitas barang yang harus memang dijelaskan. Hal-hal tersebutlah yang membuat bisnis syariah banyak digemari oleh para pembeli, sehingga menghasilkan keuntungan yang tidak kecil pula.
Penggunaan prinsip syariah di dalam berbisnis, bukan hanya barang dagangan saja, bahkan penyediaan jasa seperti hotelpun kini mulai banyak menggunakan prinsip syariah. Mungkin sebahagian besar masyarakat bertanya-tanya, bagaimana sebuah hotel menggunakan prinsip syariah dalam operasionalnya. Dari pengalaman penulis yang pernah melakukan opserpasi dilapangan, penulis telah mengetahui prinsip syariah yang sebenarnya diterapkan di hotel bertarap syariah.
Hotel syariah adalah hotel yang mempunyai atau mematuhi prinsip-prinsip al-quran dan sunah. Itu berarti, hotel syariah tidak dibolehkan menjual apa-apa saja yang diharmkan di dalam Al-Quran. Hotel syariah juga tidak diperbolehkan membuka suatu room yang digunakan untuk mabuk-mabukan, apa lagi sampai terjadi transaksi jual beli barang haram.
Hotel syariah juga tidak diperbolehkan menerima tamu yang bukan suami istri dalam satu kamar. Para pegawai hotel syariah harus diwajibkan menggunakan busana muslim; wanita menggunakan pakaian hijab, sedangkan para pria menggunakan baju koko yang sudah menjadi standart untuk kryawan hotel. Hotel syariah juga di wajibkan mempunyai masjid atau mushalat di dalam hotel tersebut, yang digunakan untuk tempat peribahan.
Bahkan ada juga hotel syariah yang menambahkan tentang tausyiah yang diadakan satu bulan sekali, khusus untuk karyawan dan tamu yang datang di hotel tersebut.
Dengan adanya pinsip diatas, membuat para konsumen merasanyaman berada di hotel syariah. Tidak takut bila terjadi hal-hal yang tidak di inginkan, bahkan hotel syariah juga menjadi rujukan para pegawai yang mengadakan seminar diluar kota.
Dengan begitu, siapa saja akan merasa tenag bila berada dan tinggal di hotel syariah. Hal inilah yang membuat bisnis syariah semakin banyak diminati oleh masyarakat. Selain pelayananya yang menyejukan hati, juga keamanan yang dapat dirasakan hingga konsumen betah dan ingin kembali. ***
(Penulis adalah mahasiswa FAI UMSU, Jurusan Perbankan Syariah. Aktif di KSEI IBS UMSU)