Direktur Pengembangan PLN Pusat, Nasri Sebayang menjelaskan, krisis listrik Sumut baru benar-benar tuntas pada tahun 2019. Sebagaimana program pemerintah selama 2015-2019 akan membangun pembangkit 35 ribu Megawatt.
Dari program dimaksud Sumbagut akan masuk tambahan 2.300 Megawatt yang saat ini sebagian sudah masuk proses konstruksi dan sebagian pelelangan.
“Ditargetkan pada tahun 2019, cadangan listrik Sumut minimum 30% dari Beban Puncak akan tercapai sehingga kendala pemadaman listrik ke depannya tidak lagi terjadi,” katanya.
Dijelaskanya, PLTU Pangkalan Susu sebesar 2 x 200 Megawatt saat ini dalam tahap penyelesaian. Menurutnya PLTU Pangkalan Susu menjadi tulang pungung mendukung system tenaga listrikan mulai Aceh, Sumut hingga perbatasan Riau.
Sekarang PLTU Pangkalan Susu sedang pengujian akhir, dalam bulan depan dioperasikan secara komersial. Walaupun belum beroperasi secara komersil, tapi daya pembangkit masuk ke dalam sistem, dimana sehari beroperasi masuk total 320 Megawatt untuk 2 unit, dan Desember diperkirakan mencapai 400 Megawatt.
Sementara itu, PLTG Arun dengan kapasitas 180 Megawatt, pada September sudah masuk dalam system dimana blok pertama masuk sebesar 43 Megawatt dan total 180 Megawatt masuk pada Desember.
PT PLN juga melakukan ekspansi tahun ini mulai pembangunan PLTU Pangkalan Susu tahap III dan IV sebesar 2×220 Megawatt diharapkan selesai 2018. Sedangkan PLTP Sarula sebesar 330 Megawatt direncanakan beroperasi pada tahun 2017-2018.
“Mudah-mudahan tidak ada kendala masalah lahan dan jaringan transmisi yang menghambat,” tutup Nasri.