Di era kepemimpinan Presiden Joko Widodo, angka orang miskin makin bertambah.
Prof Firmansyah, mantan staf khusus bidang ekonomi era Presiden SBY mengatakan, kebijakan Kabinet Kerja ala Presiden Jokowi lebih konsen di sektor infrastruktur ketimbang meningkatkan kesejahteraan rakyat.
“Bukan berarti infrastruktur tidak penting, namun sifatnya kan jangka pendek. Yang harus segera atau bersifat jangka pendek adalah pengentasan kemiskinan,” papar Firmansyah, di Jakarta, (27/09/2015).
Firmansyah mengungkapkan, beberapa waktu lalu, Badan Pusat Statistik (BPS) merilis adanya penambahan jumlah rakyat miskis sebesar 860 ribu jiwa per Maret 2015. Kini total rakyat miskin menjadi 28,59 juta jiwa atau naik 11,22%.
Ke depan, kata Firmansyah, pemerintahan Jokowi-JK harus bisa menerapkan solusi yang efektif dalam meningkatkan kesejahteraan rakyat khususnya dari kelompok miskin.
Hanya saja, tantangannya cukup berat karena perekonomian tengah memasuki era kritis. (inl/OB1)