Tengku A Lathief Rousydy Pejuang Dakwah Era 70-an

BUKU biografi pejuang dakwah yang sangat popular di tahun 1970 hingga tahun 1980-an, Tengku Abdul Latief Rousydy diluncurkan di Kampus Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU), (17/10/2015).

Buku yang disusun oleh Drs H Mohammad Daud Gayo dan diterbitkan Prenada Media Group itu memuat cerita perjalanan hidup seorang dai popular di kawasan Aceh & Sumut.

Bacaan Lainnya

Buku setebal 222 halaman itu diluncurkan oleh Rektor UMSU, Dr Agussani MAP dengah menyerahkan buku biografi kepada berbagai pihak, mulai dari Pemerintahan Provinsi Sumut, Pangdam I/ BB, Bupati Aceh Tengah, Majelis Ulama Indonesia, Pimpinan Wilayah Muhammadiyah, Pimpinan Wilayah Aisyiyah dan tokoh-tokoh yang pernah terlibat langsung dengan almarhum baik dalam dunia akademis maupun persyarikatan Muhammadiyah.

Peluncuran tersebut ditandai dengan kegiatan ‘Bedah Buku’ yang menghadirkan Prof Usman Pelly PhD, Prof Amiur Nuruddin MA dengan moderator DR Sukiman UR MSi.

Sebagai Dai Kondang, Ustad Latief Rousydy yang lahir di Kampung Teritit, Dataring Tinggi Gayo, Aceh pada 17 Desember 1923, dikenal sebagai ‘pengawal akidah dan ibadah ummat’ berpulang 26 tahun dengan berbagai catatan perjalanan hidup yang pernuh warna.

Bupati Aceh Tengah, Ir Nasaruddin menegaskan, kehadiran buku birografi Lathief Rousydy diharapkan mampu memberi inspirasi bagi masyarakat dan para muballigh muda dalam mengembangkan aktifitas dakwah.

Ketua PW Muhammadiyah Sumut, Drs Dalalil Ahmad MA menegaskan, sulit mencari tokoh dan pendakwah sepiawi Ustad Lathief Rousydy. Keteguhannya diharapkan dapat menjadikan teladan bagi pekerja dakwah di daerah ini.

Rektor UMSU Dr. Agussani MAP selain menyampaikan apresiasi kepada keluarga besar Ustad Lathief Rousydy yang telah menerbitkan biografi mantan Rektor UMSU itu, diharapkan penerbitan biografi tokoh-tokoh Muhammadiyah lainnya juga dapat diterbitkan untuk menjadi dokumentasi sejarah dimasa yang datang.

Pada sesi bedah buku Biografi Tengku A Lathief Rousydy, Prof Usman Pelly dan Prof Amiur Nurrudin menegaskan, betapa pentingnya sebuah biografi untuk tokoh sekelas Lathieg Rousydy. Dengan biografi ini kita dapat memahami akan terjadi dari proses perjalanan, perjuangan dan dedikasi seorang untuk kepentingan ummat.

Dari pihak keluarga, anak perempuan Lathief Rousydy, Mutia Fauziah menyampaikan rasa syukurnya setelah 26 tahun almarhum meninggal dunia, barulah buku biografinya bisa diterbitkan.

Fauziah menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu terbit dan terselenggaranya launching biografi Tengku A Lathief Rousydy. (OB1)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *