SUMUT kaya akan potensi sungai yang memiliki karakteristik unik dan sangat mendukung sebagai lokasi olahraga arus deras. Beberapa sungai itu diantaranya Sungai Asahan di perbatasan Desa Tangga Kabupaten Asahan dan Parhitean Kabupaten Toba Samosir, Sungai Wampu di Kabupaten Langkat, Sungai Bah Bolon di Kabupaten Deliserdang, Sungai Batang Toru di Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Sungai Lae Kambih di Kabupaten Pakpak Bharat dan Sungai Renun di Kabupaten Dairi.
“Jeram Sungai Asahan bahkan bertaraf internasional dengan ketinggian lebih dari 5 plus. Sempat menjadi lokasi kejuaran Asahan Internasional Whitewater Challenge. Potensi sungai ini harus mampu kita kemas dalam mendongkrak tingkat kunjungan wisatawan, baik domestik maupun mancanegara,” ujar Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Sumatera Utara (Sumut), Ir H Tengku Erry Nuradi MSi saat membuka Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Arung Jeram R4 di Sungai Bingei, Kabupaten Langkat, Senin (26//10/2015).
Erry juga optimis, Kejurnas Arung Jeram R4 akan membangkitkan kembali olahraga ketangkasan arung jeram di Sumut setelah sekian lama sempat fakum. Guna mewujudkan itu, Erry mengimbau Pemerintah Kabupaten (Pemkab) dan Pemko Kota (Pemko) yang memiliki sungai untuk mendukung perkembangan olahraga arung jeram di daerahnya masing-masing. Atlet arung jeram juga efektif membantu dalam penanganan bencana banjir dan evakuasi di air.
“Mari kita jadikan Kejurnas ini menjadi titik awal kebangkitan arung jeram di Sumut. Dengan begitu, FAJI Sumut harus melakukan pembinaan terhadap club-club arung kejam yang ada di Sumut. Jika memungkinkan, olahraga arung jeram juga diminati pelajar tingkat SMA, sebagai bentuk upaya mengantisipasi ancaman narkoba yang kini telah merusak generasi muda,” saran Erry.
Erry mengajak seluruh masyarakat untuk menamkan budaya Cinta Sungai sebagai salah satu sumber air untuk kebutuhan hidup. Hampir sebagian sungai yang melintasi kawasan perkotaan di Sumut, kini telah tercemar limbah organik dan non organic, baik oleh pabrik maupun limbah rumahtangga.
“Mari kita jaga dan lestarikan sungai di daerah masing-masing, karena sungai salah satu sumber kehidupan. Jangan lagi membuang sampah ke sungai yang dapat mencemari air dan merusak lingkungan, serta ekosistem sungai,” ajak Erry.
Kepada para atlet, Erry juga mengimbau untuk menjunjung sportifitas bertanding, mengutamakan kebersamaan dan kekompakan tim. Demikian juga dengan wasit untuk berlaku jujur menegakkan aturan lomba.
“Jadikan kejuaraan ini sebagai simulasi sekaligus tiket mewakili Indonesia dalam kejuaraan arung jeram tingkat dunia, World Rafting Championship 2016 di Darwin, Australia mendatang,” pesan Erry.
Erry menyampaikan apresiasi kepada Pemrintah Kabupaten (Pemkab) Langkat dan Pemerintah Kota (Pemko) Binjai yang terlibat aktif dalam mendukung terselenggaranya Kerjurnas Arung Jeram R4 2015 Sumut di Sungai Bingei.
“Pemkab Langkat dan Pemko Binjai kita harapkan terus bersinerji dalam mendongkrak tingkat kunjungan wisatawan ke Sumut. Mari kita maksimalkan seluruh potensi yang ada demi Sumut Paten di masa mendatang,” ajak Erry.
Sementara Ketua Pengda FAJI Sumut, Soekirman mengatakan, Kejurnas Arung Jeram R4 Sungai Bingei Sumut 2015 diikuti 22 tim dari 10 provinsia diantaranya Sumut, Aceh, Jambi, Lampung, Sumatera Selatan, DKI Jakarta, Jabar, Banten dan Jawa Tengah.
“Sungai Bingei dipilih menjadi tuan rumah karena letak geografisnya strategis bagi para peserta arung jeram. Sei Bingei juga memberikan tantangan tersendiri bagi peserta,” ujar Soekirman.
Kejurnas Arung Jeram R4 2015 Sumut yang memperlombakan nomor Sprint, Head to Head, Slalom dan Down River Race akan berlangsung selama 5 hari sejak 26 hingga 29 Oktober 2015 mendatang.
Kelas yang dipertandingkan dalam tiga kategori yaitu Kelas Open sebanyak 18 tim putera dan 6 tim puteri, Kelas Youth diikuti 4 tim putera dan 4 tim puteri dan Kelas Junior diikuti 4 tim putera dan 4 tim puteri.
“Semua tim mendapat kesempatan melakukan simulasi di Sungai Bingei sebelum lomba berlangsung,” sebut Soekirman.
Kejurnas Arung Jeram R4 Sungai Bingei Sumut 2015 memperebutkan total hadiah Rp 80 juta. (OB1)