KEPALA BPS Pusat, Suryamin mengakui, adanya penundaan pengumuman data kemiskinan dan pengangguran tahun 2015. Alasannya, ada perubahan metodologi penelitian, di mana cakupannya diperluas empat kali dari biasanya.
“Karena adanya perubahan metodologi, contohnya cakupan yang akan kita hitung yang lebih luas, juga keterwakilan sampel, karena ini kebutuhan untuk kabupaten dan kota,” ujar Suryamin, (2/11/2015).
Suryamin menambahkan, rilis data kemiskinan yang seharusnya diumumkan pada Maret dan September 2015, tapi harus ditunda. “Kalau kemiskinan, September kita lakukan survei, nanti rilisnya Januari, kalau data pengangguran akan diumumkan minggu depan, memang sebetulnya kemiskinan itu setiap bulan Maret dan September, tapi ini karena cakupan yang lebih luas,” kilah Suryamin.
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Sasmito Hadi Wibowo mengatakan, keterlambatan pengumuman data pengangguran dan kemiskinan bertujuan untuk meningkatkan kualitas data serta pengembangan sampel.
“Karena pengolahan datanya yang lebih terjamin atau validitas dan pengembangan sampel,” kata Sasmito. (inl/OB1)