Empat Proyek Pembangunan Percepatan Ekonomi Sumut

PELAKSANA Tugas (Plt) Gubernur, HT Erry Nuradi mengakui, Sumut memiliki sejumlah potensi yang dapat mendongkrak laju pembangunan dan perekonomian masyarakat. Dari beberapa potensi, Sumut memiliki 4 kawasan yang mendapat payung hukum dari pemerintah pusat yang termasuk dalam pengembangan wilayah strategis nasional.

Pertama adalah Program Pengembangan Kawasan Medan-Binjai-Deliserdang-Karo (Mebidangro) melalui Pepres nomor 62 Tahun 2011. Program ini memacu perkembangan Mebidangro menjadi kawasan yang saling terintegrasi.

Bacaan Lainnya

Salah satu terobosan dalam Program Mebidangro yakni pengoperasian Bus Rapid Trans (BRT) yang telah diluncurkan Kamis (5/11/2015). Kini telah ada angkutan massal yang melayani dua rute yakni Medan Binjai dan Medan Lubuk Pakam.

“Untuk saat ini masih 40 armada yang beroperasi. Program ini kita harapkan dapat mengurai kemacaten arus lalu-lintas dan mengakomodir kebuturan moda angkutan massal,” kata Erry, (7/11/2015), di Medan.

Dalam Program Pengembangan Kawasan Mebidangro, selanjutnya akan digulirkan Program Penyediaan Air Minum (PAM) dan Program Pengelolaan Sampah yang terintegrasi di Medan-Binjai, Deliserdang dan Karo.

“Doakan agar dua program ini segera terealisasi. Penyediaan air bersih dan pengelolaan sampah menjadi perhatian dalam pengembangan wilayah,” papar Erry.

Kemudian potensi kedua adalah pemanfaatan dan pengembangan Kawasan Insudtri Strategis (KIS) Kuala Tanjung di Kabupaten Batubara. Dalam program ini, pemerintah pusat memberikan perhatian serius dalam pengembangan BUMN PT Inalum sebagai industri strategis nasional bidang peleburan alumunium.

“Ada beberapa BUMN di Sumut diantaranya PTPN2, PTPN3, Pelindo I dan PT Inalum. Pengembangan PT Inalum diharapkan akan menjadi pemicu pembangunan Pelabuhan Internasional Kuala Tanjung,” harap Erry.

Potensi ketiga adalah Program Pembangunan Tol Trans Sumatra yang melintasi wilayah Sumut. Akses jalan tol yang menghubungkan sejumlah daerah, menjadi salah satu persyaratan dalam upaya menggenjot laju pembangunan dan pengembangan daerah.

“Saat ini pembangunan jalan tol dari Binjai menuju Medan hamper rampung. Kemudian dilanjutkan ke Bandara Kualanamo Internasional Airport. Akan melintasi Lubuk Pakam kemudian diharapkan tuntas dalam 2017 hingga ke Tebing Tinggi. Program ini bagian dari Tol Trans Sumatra yang menjadi program pemerintah pusat,” sambung Erry.

Kemudian potensi keempat adalah pengembangan KEK Sei Mangke di Kabupaten Simalungun. Kasawan tersebut menjadi pusat industry pengolahan hasil kelapasawit dan turunannya. Tetapi program ini terancam terkendala akibat Sumut masih mengalami krisis listrik.

“Persoalan lain yang dihadapi dalam pengembangan KEK Sei Mangke adalah masalah CPO yang hingga kini masih dijual keluar negeri. Kita berharap pemerintah pusat mengeluarkan peraturan yang mewajibkan perkebunan di Sumut menjual CPO ke indutri di KEK Sei Mangke untuk diolah menjadi berbagai produk jadi. Jika tidak, KEK Sei Mangke akan sulit tumbuh,” ujar Erry. (OB1)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *