PENGAMAT Kebijakan Migas, Yusri Usman menilai, harga gas di Sumatera Utara (Sumut) sebesar US$14/MMBTU akan membuat investor pikir-pikir untuk menanamkan investasinya.
Menurutnya, harga gas industri di Medan sudah mencapai US$14/MMBTU. “Harga itu terbilang mahal dan tidak ekonomis bagi pelaku industri yang menggunakannya sebagai bahan baku. Di Malaysia harga gas hanya US$3,8 per mmbtu, Singapura US$3,7 per mmbtu,” ucapnya, (12/11/2015).
Dengan kondisi itu, perlu dicarikan solusi untuk mengatasinya. Industri dalam negeri hanya akan berkembang bila harga energi bisa kompetitif dengan harga gas. “Bagaimana mau bersaing dengan pihak industri di luar,” ujar Yusri.
Ia meyarankan, agar PT Pertamina (Persero) dan PT PGN (Persero) Tbk duduk satu meja untuk membahas masalah harga gas di Medan, Sumatra Utara.
Kepala Divisi Komunikasi Korporat PGN, Irwan Andri Atmanto mengakui, harga jual gas di Medan sekitar US$14 per mmbtu. Karena, harga beli gas PGN memang sudah tinggi. “Saat ini harga beli gas PGN yang dialirkan dari kilang regasifikasi di Arun, Aceh, milik Pertamina sebesar US$13,8 per mmbtu,” kata Irwan.
Sementara Vice President Corporate Communication Pertamina, Wianda Pusponegoro melempar kesalahan kepada PGN. Dia katakan, PGN tidak transparan dalam penetapan harga gas di Sumatera Utara. Sejauh ini, pasokan gas yang diperoleh PGN tidak hanya berasal dari satu sumber. (inl/OB2)