Gerakan Senam Tanggap Bersama Nestle DANCOW BATITA

RIBUAN anak dari berbagai Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di Kota Medan mengikuti kompetisi Gerakan Senam Tanggap yang diselenggarakan Nestle DANCOW BATITA. Mengambil tempat di Gedung Serbaguna Universitas Negeri Medan (Unimed), Sabtu (14/11/2015), Nestle membantu menumbuhkembangkan strimulasi para siswa PAUD.

Branch Manager Nestle DANCOW BATITA, Trida Rachel Angelina mengatakan, Gerakan Senam Tanggap ini diharapkan dapat menjadi cara untuk menstimulasi otot motorik kasar si kecil dalam proses tumbuhkembangnya, sehingga menjadi anak yang tanggap karena senam ini tidak saja dapat membuat tubuh menjadi lentur, tetapi juga melatih keterampilan motorik, koordinasi penglihatan serta mengasah kemampuan sosialisasi anak.

Bacaan Lainnya

Kegiatan ini telah diluncurkan September lalu di Jakarta, merupakan kelanjuran dari program Posyandu Tumbuh Aktif Tanggap (TAT) bersama PKK. “Medan merupakan kota ke 18 dari keseluruhan penyelenggaraan Gerakan Senam Tanggap di 18 kota di Indonesia,” ujarnya.

Rangkaian Gerakan Senam Tanggap merupakan hasil pengembangan Nestle DANCOW BATITA bersama dengan Prof Dr Ali Khomsan MS dan psikolog Dra Mayke S Tedjasaputra MSi dimulai dengan pembekalan pengetahuan mengenai nutrisi dan stimulasi yang tepat kepada guru di 765 PAUD di Indonesia melalui Kelas PAUD Tanggap.

IMG_20151114_095704-800x504Menurut pakar gizi masyarakat, Prof Dr Ali Khomsan MS, nutrisi dan stimulasi merupakan dua aspek penting dalam mencapai tumbuh kembang anak yang optimal. “Nutrisi seperti minyak ikan, zat besi dan zink dapat merangsang ketanggapan anak untuk merespon lingkungan sekitarnya. Sementara nutrisi membantu dari dalam, stimulasi akan mendorong perkembangan kognitif dari luar,” ujar Khomsan.

Menurut Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013, prevalensi gizi buruk pada anak usia balita dalam skala nasional mencapai 19,6%, bertubuh pendek (stunting) sebanyak 37,2% dan obesitas 11,9%. Kondisi seperti disebut sebagai beban ganda malnutrisi di mana terdapat anak-anak yang masih mengalami malnutrisi, namun disisi lain juga anak-anak yang obesitas.

Kondisi tersebut dapat menghambat tumbuh kembang si kecil sehingga tidak optimal dan juga membuat rentan terhadap penyakit tidak menular seperti diabetes, stroke, penyakit jantung dan lainnya. Di Medan sendiri, balita dengan gizi buruk mencapai 4,2%, stuning 17,4% dan obesitas 12,4%.

Fahmi Harapan dari Dinas Pemuda dan Olahraga Mewakili Pj Walikota Medan mengapresiasikan kegiatan Senam Tanggap yang dimotori Nestle DANCOW BATITA. “Semoga kegiatan ini berlangsung sukses dan memberikan manfaat yang baik pada tumbuh kembang anak,” katanya. (OB1)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan