SETELAH menunggu selama 10 tahun, akhirnya Pembangkit Tenaga Listrik Tenaga Air (PLTA) Asahan IV didirikan. Proses pembangunan pembangkit tenaga listrik berkapasitas 90 MW yang terletak di Desa Tangga dan Desa Lobu Rappa Kecamatan Aek Songsongan Kabupaten Asahan, diawali dengan peletakan batu pertama oleh sejumlah unsur muspika Kabupaten Asahan dan Toba Samosir (Tobasa), beserta investor dan dari perusahaan yang memprakarsainya, yakni PT Berkat Bina Karya, (22/10/2015).
Peletakan batu pertama yang dihadiri oleh Bupati Asahan Drs H Fitrius yang diwakili oleh Asisten I Drs Taufik Zainal, Kapolres Asahan diwakili Kapolsek Bandar Pulo Asahan, Serta Muspika Tobasa diwakili Kapolsek Porsea dan Camat Meranti Pintu Pohan beserta Danramil diawali dengan doa dan dzikir serta pembacaan ayat suci Al Quran yang bertujuan agar proses pembangunan pembangkit tenaga listrik tersebut diberkati dan berjalan dengan lancar.
Ketua Panitia peletakan batu pertama PLTA Asahan IV, Ramli Sidiq mengaku, pembangunan PLTA ini akan dikerjakan selama 3 tahun dengan membentuk dump di lahan seluas 165 Hektar.
“Selain itu menurutnya, terkendalanya pembangunan ini dengan waktu yang cukup lama dikarenakan menunggu keputusan PLN yang awalnya akan bekerjasama dengan pihak perusahaan PT Berkat Bina Karya, namun sampai
saat ini kepastian tersebut belum juga diketahui, oleh karena itu pihak perusahaan mengurus izin untuk pemakaian sendiri,” katanya.
Ramli yang juga Humas PT Berkat Bina Karya mengatakan, proses pengerjaan sudah dilakukan selama satu bulan yang lalu. “Saya mengucapkan terima kasih kepada Direktur PT Bina Berkat Kaya karena sudah memberikan bimbingan dan arahan untuk pelaksanaan acara peletakan batu pertama PLTA ini,” ujarnya.
Sementara Bupati Asahan yang diwakili oleh Asisten I Drs Taufik Zainal mengatakan, bahwa kebutuhan tenaga listrik masih minim, baik itu di Kabupaten Asahan dan Tobasa. Oleh karena itu beliau berharap pembangunan PLTA ini dapat dirasakan oleh masyarakat.
“Pembangunan ini juga merupakan salah satu terobosan yang diinginkan presiden Jokowi untuk menambah daya pembangkit tenaga listrik di negara kita, oleh karena itu kami sangat mendukung pelaksanaan ini. Selain itu kami berharap agar pembangunan ini bisa juga dirasakan oleh masyarakat Asahan dan Tobasa karena pembangunan ini dilakukan di kabupaten tersebut. Selain itu saya juga memohon agar masyarakat sekitar dapat mendukung pelaksanaan kegiatan pembangkit tenaga listrik agar dapat berjalan dengan sebaik-baiknya,” sebutnya.
Sedangkan Kapolsek Bandar Pulo, Asahan mengatakan, bahwa pihak kamtibmas mendukung program yang dicanangkan pemerintah. “Mudah-mudahan pembangunan ini dapat didukung masyarakat agar pelaksananya dan bekerja semaksimal mungkin. Dan mudah-mudahan tidak ada hambatan, dan jika ada masalah-masalah yang terjadi untuk mendukung pembangunan, agar kiranya pelaksana proyek ini dapat berkoordinasi dengan pemerintah setempat,” katanya.
Dari Muspika Tobasa yang diwakili Kapolsek Porsea dan Camat Meranti Pintu Pohan mengatakan, agar perusahaan yang melaksanakan pembangunan PLTA dapat bekerja dengan lebih baik. “Kami Muspika Tobasa mendukung pembangunan ini. Kami harap agar pembangunan ini dirasakan oleh masyarakat Tobasa, karena masih banyak desa yang tidak dialiri listrik dan diharapkan pembangunan ini dapat dirasakan masyarakat di Desa tersebut,” ujarnya.
Sedangkan Direktur PT Berkat Bina Karya Drs Fahruddin Parinduri mengaku, awalnya merasa prihatin dan was-was baik dalam perizinan PLTA Asahan IV, karena proses perizinannya sangat rumit dan memakan waktu selama 10 tahun. Namun dirinya merasa bangga akhirnya upayanya selama ini membuahkan hasil.
“Kami tetap berupaya dan akhirnya apa yang diharapkan dapat terlaksana, inilah yang membuat kami bersyukur. Apakah kami berbuat untuk kepentingan kami sendiri ? Mudah-mudahan PLTA ini dapat kita rasakan manfaatnya bersama-sama dikarena lamanya proses mengurus izin ini. Hari ini sangat berkesan bagi kami, karena para muspika berharap agar pembangunan ini dapat dirasakan masyarakat,” ujarnya.
Fahruddin juga berharap agar apa yang diprogramkan secara umum dapat dilaksanakan semaksimal mungkin. “Diharapkan para rekan-rekan dapat bekerjasama demi melancarkan pembangunan ini dikarenakan pembangunan PLTA ini untuk kepentingan bersama,” harapnya.
Selain dihiasi acara tarian adat dan beberapa kegiatan yang lainnya, peletakan batu pertama PLTA Asahan IV juga dihadiri ratusan warga setempat dan para undangan yang diakhiri dengan makan bersama. (OB1)