BURSA Efek Indonesia (BEI) mencatat, masyarakat Provinsi Sumatera Utara (Sumut) terbilang sudah melek dengan transaksional pasar modal. Bahkan, Sumut merupakan provinsi penyumbang masuknya investor baru yang membuka rekening baru di bursa saham Indonesia.
Menurut Kepala BEI Medan, M Vintor Siahaan, jumlah investor pasar modal asal Sumut hingga Oktober 2015 mencatat sebanyak 21.920 nasabah. Jumlah tersebut termasuk nasabah pasar modal konvensional dan pasar modal syariah.
Vintor menyebutkan, minat investor di Sumut dalam pasar modal masih memilih konvensional. “Konvensional lebih besar dibandingkan pasar modal syariah,” ujarnya, Kamis (3/12/2015), dalam Media Gathering OJK di Brastagi.
Kepala BEI Medan menambahkan, masyarakat Sumut terkenal dengan keberaniannya. Dari 33 Kabupaten/Kota di Sumut, lima kota diantaranya termasuk dalam 50 kota di Indonesia yang bertransasksi besar dalam pasar modal.
“Dari 50 kota di Indonesia yang bertransaksi dengan volume besar, lima kota di Sumut masuk didalamnya. Adalah Kota Medan menduduki peringkat pertama rata-rata transaksinya mencapai 80 – 100 miliar rupiah per hari. Kedua, Kabupaten Labuhanbatu sebesar Rp 5-10 miliar. Kemudian, Kota Padang Sidimpuan, Kabupaten Deliserdang dan Kota Tebingtinggi rata-rata bertraksaksi hingga 1 miliar rupiah per hari,” paparnya.
Vintor Siahaan mengedukasi masyarakat untuk masuk dalam pasar modal. Pasar Modal menyediakan berbagai alternatif bagi para investor selain alternatif investasi lainnya, seperti menabung di bank, membeli emas, asuransi, tanah dan bangunan dan sebagainya. (OB1)