DALAM mendorong pertumbuhan sektor UMKM di tanah air, PT Pegadaian (Persero) meluncurkan produk KREASI kepanjangan dari Kredit Angsuran Sistem Fidusia, sejak 1 Juni 2004.
Melalui layanan ini, pelaku UMKM bisa mendapatkan tambahan permodalan dengan jaminan BPKB motor atau mobil. Bedanya sistem gadai mengharuskan, sepeda motor, STNK, dan BPKB disimpan di Pegadaian. Sementara sistem fidusia, pengusaha UMKM cukup menyerahkan BPKB-nya saja. Sedangkan, kendaraan bermotor masih bisa digunakan untuk operasional usahanya.
Layanan ini, tentunya sangat membantu pelaku UMKM. Saat ini, pemberian kredit dengan sistem fidusia sudah diatur dengan UU Nomor 42 Tahun 1999. Jangka waktu pinjaman dapat dipilih mulai 12 sampai 36 bulan. Bunga pinjaman pun relatif murah sekitar 1% perbulan. Pinjaman yang diberikan maksimal 70% dari nilai kendaraan dengan mempertimbangkan kemampuan bayar maksimal 2/3 dari rata-rata laba usaha perbulan.
Kini, penyaluran kredit UMKM telah berkembang, tidak hanya dengan jaminan BPKB saja. Bagi para pedagang yang tak memiliki kendaraan bermotor, tetapi memiliki hak pemakaian kios pasar, dapat menikmati layanan kredit dengan jaminan SHPTU (Sertifikat Hak Pemakaian Tempat Usaha). Dengan jaminan ini, jangka waktu pinjaman bisa sampai 7 tahun.
Terkait banyaknya gerai gadai BPKB di masyarakat, tidak memengaruhi pertumbuhan produk KREASI. Tahun 2014, PT Pegadaian (Persero) berhasil menjaring 41.572 nasabah. Terhitung sampai 30 November 2015, jumlah nasabah produk ini meningkat menjadi 56.431 orang.
Pada 2014, total penyaluran kredit mencapai Rp 729 milian. Sampai 30 November 2015, omset melesat menjadi Rp 1,14 triliun.
Selain produk UMKM bertajuk KREASI yang berbasis sistem konvensional, mulai 31 Januari 2008 PT Pegadaian (Persero) melalui SBU Syariah juga menyalurkan produk sejenis dengan menggunakan sistem syariah. Produk ini diberi nama ARRUM (Ar Rahn untuk Usaha Mikro).
Tak mau kalah dengan produk pendahulunya, pertumbuhan produk ARRUM pun cukup spektakuler. Tahun 2014 nasabah produk ini tercatat 9.694 orang, sampai 30 November 2015 melonjak menjadi 16.376 orang. Tahun 2014 kredit tersalur 199,7 milyar, sedangkan tahun 2015 sampai 30 November 2015 omset melonjak jadi 309 miliar.
Humas PT Pegadaian (Persero) Basuki Tri Andayani menyampaikan, kepedulian Pegadaian tidak berhenti pada penyaluran kredit saja, melainkan juga membantu dalam pemasaran dan penjualan.
Pegadaian sering mengikutsertakan para nasabah yang menjadi mitra binaan dalam berbagai pameran. Selain itu juga seringkali mengadakan seminar yang dapat menambah wawasan dan pengetahuan mereka dalam mengembangkan usaha.
Dengan pengembangan bisnis ini, peran Pegadaian semakin berkembang. Tidak hanya sebagai tempat untuk menggadaikan saja, tetapi juga menjadi lembaga pembiayaan alternatif pilihan masyarakat, pungkas Basuki. (inl/OB2)