PT JASA Marga, Tbk mengakui kegagalannya dalam mencapai target pendapatan 2015 sebesar Rp7,92 triliun (di luar pendapatan konstruksi). Alasannya adalah adanya pelemahan ekonomi dan beberapa peristiwa penting yang berpengaruh terhadap kinerja perseroan pada tahun 2015.
“Ya memang agak berat, karena adanya beberapa peristiwa di 2015, selain faktor pelemahan ekonomi makro. Namun, pada 2016 kami mengharapkan dapat meraih pendapatan sekitar Rp8,6 triliun,” kata Direktur Keuangan PT Jasa Marga Tbk, Reynaldi Hermansjah, (20/1/2016).
Tanpa merinci beberapa peristiwa yang dimaksud, Reynaldi juga enggan merinci kinerja keuangan perseroan yang belum diaudit pada 2015 karena sekitar akhir bulan ini laporannya baru bisa diselesaikan.
Namun, dia menyampaikan secara umum, jumlah trafik yang melintas di seluruh jalan tol yang dioperasikan BUMN ini pada 2015 relatif meningkat menjadi 1,4 miliar kendaraan dengan rata-rata pertumbuhan konsolidasi dibanding 2014 sebesar 4,5 persen.
“Meski pendapatan terkoreksi, kami juga melakukan efisiensi di seluruh lini bisnis sehingga secara
keseluruhan, pendapatan tidak terlalu terganggu,” katanya.
Ia menegaskan, tahun-tahun belakangan ini bagi perseroan adalah periode ekspansi luar biasa sehingga perolehan laba bersih relatif rata per tahunnya. “Beban bunga kami saja pada 2015 mencapai Rp1,5 triliun,” katanya.
Meski begitu, katanya, pada 2015 itu, total aset perseroan tumbuh signifikan dari Rp35 triliun menjadi Rp38 triliun. (inl/OB2)