Keluarga Korban Pembunuhan Kecewa dengan Kinerja Polres Samosir

MEDAN | Pengungkapan kasus dugaan pembunuhan Mandor PT Toba Pulp Lestari (TobaPulp) bernama Feri Wijaya (23) yang ditemukan di sekitar kawasan Hutan Tele Kabupaten Samosir, 24 Oktober 2015, hingga kini masih belum memiliki titik terang.

Keluarga korban menilai, pihak Kepolisian Resort (Polres) Samosir belum maksimal dan lamban dalam upaya pengungkapan kasus. Kecewa dengan kinerja penyidikan Polres Samosir, pihak keluarga melayangkan surat ke Polda Sumut, Direskrim dan Propam Polda Sumut pada akhir Desember 2015.

Bacaan Lainnya

Perwakilan keluarga korban, TP Hutabarat membenarkan, pihak keluarga korban ada menyurati pihak Polda, Direskrim dan Propram Polda Sumut untuk meminta tanggapan atas kasus dugaan pembunuhan keponakannya tersebut.

“Saya mewakili keluarga telah berkunjung ke Polda Sumut pada 3 Februari 2016, untuk mempertanyakan perkembangan surat kami. Dan respon pihak Polda Sumut sangat baik,” ungkapnya, Kamis (4/2/2016), via telepon kepada awak media.

Hutabarat menganggap, kinerja aparat Polres Samosir dalam 3 bulan terakhir belum mendapatkan hasil yang memuaskan, sehingga terkesan lamban dalam pengungkapan kasus. Mengapa demikian? Menurutnya informasi dari kepolisian kepada pihak keluarga masih simpang siur, bahkan tidak diperoleh secara jelas dan pasti perkembangannya, sehingga muncul kekecewaan pihak keluarga terhadap perkembangan kasusnya.

Hutabarat berharap, kasus dugaan pembunuhan sadis yang dialami Feri Wijaya dapat terungkap ke publik. “Diharapkan perhatian dari Polda Sumut untuk mengawal kasus hukum yang kini ditangani Polres Samosir terkait pembunuhan keponakan saya,” ucapnya.

Sementara itu, Kabid Humas Penmas AKBP MP Nainggolan yang dikonfirmasi wartawan terkait perkembangan kasus dugaan pembunuhan Feri Wijaya mengungkapkan, sampai sekarang masih dilakukan penyelidikan Polres Samosir.

Senada juga disampaikan Kapolres Samosir, AKBP Eko Supriharto kepada wartawan mengatakan, kasusnya masih tahap penyelidikan. “Mohon dibantu doanya ya,” ucapnya singkat.

Seperti yang diberitakan sebelumnya Feri Wijaya ditemukan meninggal dunia dikawasan hutan tanaman industri kawasan Tele.

Sebelumnya, Humas TobaPulp Dedy Armaya mengatakan, pihaknya sempat mencari keberadaan rekan kerja mereka, karena tidak membuahkan hasil akhirnya kasus hilangnya Feri Wijaya dilaporkan kepada pihak kepolisian.

Lebih kurang satu minggu upaya pencarian dilakukan, akhirnya tubuh korban ditemukan dalam kondisi yang kurang baik, dan mengeluarkan aroma. Polres Samosir yang menangani kasusnya langsung membawa tubuh korban ke RSU Brimob Polda Sumut untuk dilakukan otopsi. (OB1)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *