Apigas: Ngomongan PGN Kayak Anak SD

PENURUNAN harga gas industri untuk wilayah Kota Medan, Sumut oleh PT Perusahaan Gas Negara (PGN) ditunda.

Penundaan itu mendapat kritikan dari Asosiasi Perusahaan Pemakai Gas (Apigas). PGN dinilai tidak konsisten dengan kesepakatan yang sudah ditandatangani.

Bacaan Lainnya

Ketua Apigas Sumut, Johan Brien mengatakan, tindakan PGN yang tidak mengindahkan penurunan harga gas, seperti tindakan mirip anak-anak SD.

“Itu kayak ngomong anak SD, karena pas rapat dengan DPD itu sudah disepakati, ditandatangani Direktur Migas dari Menteri Koordinator. Kemudian PGN sudah kirim surat, harga mulai Januari itu US Dolar 11,22/mmbtu. Kenapa pulak jadi ditunda penuruannnya,” ujarnya.

Dikatakannya, kalau kesepakatan tersebut dikutak-katik lagi, artinya tindakan PGN tidak dapat dibenarkan. Sebab kesepakatan tersebut sudah ditandatangani seluruh stakeholder.

“Itu ngak benar lagi, apa yang disepakati kok dilanggar. Itu yang nandatangani tak sembarang, SKK Migas ikut menandatangani. PGN ini ngak benar, suka-suka hatinya saja,” tegasnya.

Dijelaskannya, pada pertemuan dengan seluruh stakeholder, ia telah menegaskan, agar Sumut jangan dianaktirikan, agar mempunyai daya saing.

“Saya sudah bilang, Sumut jangan dianaktirikan, jangan jadi anak tiri Sumut ini. Saya mau ada daya saing di Sumut, apapun ceritanya, pemerintah lah yang harus berperan. Dia bisa subsidi silang, PGN pun harus secara proporsional lah,” terangnya. (OB1)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan