BERINVESTASI adalah cara terbaik untuk mendukung perencanaan keuangan masyarakat.
Apalagi, kini harga minyak dunia seiring dengan penurunan harga komoditas dan kelesuan situasi ekonomi dunia, menempatkan negara-negara berkembang pada posisi yang tidak menguntungkan.
“Jadi, harus lebih siap. Solusi berinvestasi adalah jalan yang baik bagi nasabah sesuai profil resiko dan kebutuhan masing-masing,” kata Chief Executive Officer Standard Chartered Indonesia, Shee Tse Koon dalam seminar edukasi keuangan tahunan “Wealth On Wealth”, di Ballroom Lantai III Hotel JW Marriot Medan, (4/2/2016).
Head of Retail Banking Standart Chartered Bank Indonesia, Lanny Hendra mengatakan, beberapa tantangan ekonomi masih akan terjadi pada tahun 2016. Hal itu seiring terjadinya siklus ekonomi Amerika Serikat.
“Enggak bisa dipungkiri, siklus ekonomi Amerika Serikat berdampak pada situasi ekonomi kita di negara-negara berkembang. Namun kami optimis bahwa perekonomian ini bisa membaik,” katanya.
Sementara itu, Ekonom Standard Chartered Bank Indonesia, Aldian Taloputra mengatakan, tahun 2016 merupakan tahun perubahan untuk beradaptasi.
“Tahun ini, waktunya kita beradaptasi. Ini sudah ditandai dengan adanya investasi, baik oleh pemerintah maupun swasta. Itu merupakan langkah yang baik untuk menuju hasil yang baik,” ujarnya.
Ditambahkannya, saat ini pemerintah telah mengeluarkan berbagai regulasi dan mengeluarkan biaya belanja Rp 313 triliun untuk infrastruktur. Kalau dikalkulasikan meningkat 8 persen dari periode sebelumnya.
“Pemerintah juga meluncurkan berbagai kebijakan deregulasi yang diharapkan akan membantu meningkatkan iklim investasi bagi para investor. Sehingga, kami optimis tahun ini akan membaik,” pungkasnya. (OB1)
