PT PEGADAIAN (Persero) Kanwil I Medan mencatatkan pertumbuhan omset yang signifikan di awal Tahun 2016. Di bulan Januari, Pegadaian Medan mencetak omset sebesar Rp 711 miliar lebih.
Menurut Pimpinan PT Pegadaian (Persero) Kanwil I Medan, Ketut Suhardiono melalui Kepala Humas Lintong Parulian Panjaitan, di tengah ketidakstabilan perekonomian tanah air ternyata tidak cukup berpengaruh bagi bisnis gadai dalam menyalurkan pembiayaan kebutuhan masyarakat.
“Di awal tahun 2016, Pegadaian Medan menyalurkan pinjaman sebesar Rp 711 miliar lebih kepada masyarakat di wilayah Sumut – Aceh. Omset ini cukup besar dan signifikan jika dibandingkan pada awal tahun 2015 sebesar Rp 500 miliar lebih,” ujarnya, Jumat (12/2/2016), di Medan.
Pencapaian omzet di Januari 2016 disumbang oleh Gadai Konvensional Rp 528.989.590.000, Emasku Rp 102.669.350.000, Gadai Flexi Rp 3.400.000, Krasida Rp 2.566.600.000, Kreasi Rp 4.820.000.000, Kresna Rp 1.765.000.000. Sedangkan untuk Gadai Syariah, yakni Rahn Rp 168.374.000, Kredit Mikro Amanah Rp 471.000.000, Arrum Rp 3.093.290.000, Emasku Rp 12.160.100 dan Mulia Rp 1.013.350.460.
Sementara itu, Out Standing Loan (sisa uang pinjaman) dari sampai dengan bulan Januari 2016 untuk Gadai Konvensional Rp 1.605.359.010.000, Gadai Bisnis Rp 560.900.000, Kredit Mikro seperti Emasku Rp 752.546.728.000, Gadai Flexi Rp 700.000, Krasida Rp 16.544.537.624.000, Krasida khusus Rp 59.292.120.000, Kreasi Rp 83.486.273.170.000, Kresna Rp 797.134.715.000, Kresna Khusus Rp 36.386.834.466.000, Krista Rp 985.730.600 dan Mulia Rp 2.613.762.000.
Sedangkan untuk Gadai Syariah, yakni Rahn Rp 411.963.880.000, Rahn Bisnis Rp 300.100.000, Amanah Rp 3.788.206.267, Arrum Rp 29.569.330.541, Emasku Rp 165.586.101 dan Mulia Rp 12.299.146, Mulia Baru Rp 3.837.167.679.
Dewasa ini, seluruh outlet Pegadaian siap melayani nasabah yang membutuhan dana pinjaman sesuai dengan jenis produk yang diinginkan dan kebutuhannya. Dengan naiknya harga emas membuat nasabah bertambah uang pinjaman. (OB1)
