PLTBg (Pembangkit Listrik Tenaga Biogas) Asian Agri menjadi daya tarik berbagai kalangan. Hal ini dikarenakan pengolahan limbah cair / POME (Palm Oil Mill Effluent) menjadi biogas, selain ramah lingkungan juga dinilai memiliki keunggulan tersendiri.
Pabrik biogas milik Asian Agri mendapat perhatian dari Tim Peneliti asal kampus Universitas Sumatera Utara (USU). Selasa, 16 Februari 2016, 6 orang Tim Peneliti dari Departemen Teknik Kimia Fakultas Teknik USU dan Toyohashi University of Technology Jepang melakukan studi banding ke PLTBg Asian Agri yang berlokasi di Desa Batu Anam Kecamatan Rahuning Kabupaten Asahan, Sumut.
Rombongan peneliti ini tampak antusias ketika menyaksikan secara langsung PLTBg Asian Agri yang telah beroperasi pada 23 April 2015.
Menurut Dr Eng Irvan MSi, Ketua Departemen Teknik Kimia USU, tujuan rombongan berkunjung ke PLTBg milik Asian Agri dalam rangka studi banding, mengingat mereka juga sudah mengembangkan proyek biogas plant yang berlokasi di USU.
“Sebenarnya kami juga sudah memiliki pilot project biogas plant di USU, sehingga tujuan kami kemarilah untuk studi banding guna melihat langsung teknologi yang diterapkan oleh Asian Agri dalam rangka mengolah limbah cairnya menjadi biopgas,” ujarnya.
Ternyata, setelah disaksikan langsung, PLTBg milik Asian Agri sangat luar biasa. “Teknologi yang digunakan lebih unggul dibanding lokasi-lokasi lain yang sudah pernah kami kunjungi sebelumnya,” terangnya.
Dari 6 orang Tim Peneliti yang turun, 2 diantaranya adalah pelajar Jepang dari Toyohashi University Of Technology Jepang yang pada saat ini sedang mengikuti program pertukanan pelajar di USU.
Mereka tertarik dengan apa yang dilakukan Asian Agri yang mengolah limbah cairnya menjadi energi listrik.
Menurut mereka, Jepang juga sudah mengolah limbah cairnya nya menjadi listrik, namun limbah cair yang digunakan adalah limbah cair yang berasal dari makanan, kotoran hewan dll. Namun tidak ada yang berasal dari sawit, karena disana tidak ada limbah sawit.
Tim Peneliti tersebut menambahkan, untuk mengolah limbah cair sawit menjadi energi listrik tidaklah semudah mengolah limbah cair yang berasal dari makanan ataupun kotoran hewan.
Hal ini dikarenakan limbah sawit mengandung lemak, yang gampang menggumpal / membeku. Sehingga mereka kagum dengan keberhasilan yang telah dicapai Asian Agri.
Sementara itu, Manager Pabrik, Reno Ruswandi menyatakan, Asian Agri senantiasa menerapkan budaya kerja yang inovatif & kreatif serta ramah lingkungan. Sehingga dalam mengolah limbah cair menjadi biogas, teknologi yang digunakan tentu saja teknologi unggulan.
“Budaya kerja Asian Agri itu adalah inovatif dan kreatif serta ramah lingkungan. Maka untuk mengolah limbah cair / POME (palm oil mill effluent) untuk menghasilkan energi Asian Agri juga memilih untuk menggunakan tehnologi unggul. Yakni dengan menggunakan teknologi digester tank dan An MBR (Anaerobic Membrane Bio Reactor) dengan menggunakan bakteri Thermophilip yang berfungsi mempercepat dan memaksimalkan proses pembentukan gas,” ujarnya.
Sementara itu, Humas Asian Agri, Lidya Veronica mengatakan, Asian Agri telah membangun 5 unit PLTBg dari 20 unit PLTBg yang ditargetkan dapat dibangun hingga tahun 2020. Ke 5 PLTBg yang telah dibangun tersebut tersebar di tiga provinsi, yakni Sumatera Utara, Riau dan Jambi.
“Pembangunan PLTBg ini adalah wujud nyata Asian Agri dalam rangka mendukung industri kelapa sawit yang berkelanjutan, dimana limbah dapat diolah menjadi energi baru dan terbarukan. Sehingga sangat ramah lingkungan,” ujarnya. (rel/OB1)