OBROLANBISNIS.COM – Saat ini, Pertamina hanya mengelola 20 persen dari total sumber daya alam migas Indonesia. Selebihnya dikelola perusahaan-perusahaan asing dan swasta.
Hal ini jelas berbeda dengan negara lain seperti Saudi Arabia yang mengelola 99 persen sumber daya alam migasnya, Tiongkok yang 80 persennya dikelola sendiri dan Brazil yang mengelola sendiri 85 persen sumber daya alam migasnya.
“Pertamina sebagai BUMN, saat ini terus berupaya meningkatkan ketahanan dan kemandirian energi. Diantaranya dengan terus meningkatkan produksi migas di hulu, dimana Pertamina saat ini dalam kondisi sudah sangat siap mengelola seluruh lapangan migas yang ada di wilayah Nusantara,” kata Corporate Secretary Pertamina Wisnuntoro dalam Talkshow bertema “Ketahanan dan Kemandirian Energi Untuk Negeri” yang digelar dalam rangka “Pertamina Goes To Campus (PGTC)” di Auditorium Universitas Sumatera Utara (USU) Medan, Senin (22/2/2016).
“Kami berharap semua blok migas yang habis kontraknya dengan pihak asing, dikembalikan ke Pertamina. Selain itu, Pertamina juga ekspansi ke lapangan migas di luar negeri. Diantaranya yang sudah berjalan saat ini adalah di Aljazair dan di Malaysia,” terang Wisnuntoro.
Selain itu, jelasnya, Pertamina juga sedang meningkatkan ketahanan dan kemandirian energi di sisi hilir. Antara lain lewat proyek peningkatan kapasitas kilang minyak Pertamina, dan pembangunan kilang baru.
Dengan begitu kedepan kapasitas produksi bahan bakar minyak (BBM) Pertamina akan meningkat dari sebelumnya hanya satu juta barel per hari, menjadi 2,3 juta barel minyak per hari. “Kita juga melakukan perbaikan infrastrktur dan penambahan fasilitas distribusi,” ucap Wisnuntoro. (OB1)