OBROLANBISNIS.COM | Pengamat Lingkungan Danau Toba, Marandus Sirait mengakui kehebatan PT Toba Pulp Lestari, Tbk (TobaPulp) dalam menanam pohon.
“Bukan hanya mengembangkan usaha, TobaPulp jago juga menanam pohon di seputaran kawasan Danau Toba. Saya akui itu,” ucap Marandus kepada sejumlah CEO Media Online ketika berkunjung ke Taman Eden, Dusun Lumbanrang Desa Sionggang Utara Kecamatan Lumbanjulu Kabupaten Tobasa, Sumut, baru-baru.
Menurutnya pujian itu bukan sertamerta untuk tujuan pribadinya, apalagi bermaksud lainnya. “Ini fakta di lapangan yang telah disaksikan. TobaPulp setiap bulannya menanam ratusan bahkan jutaan bibit pohon. Walau hanya sebatas kepentingan usaha,” katanya.
Pohon eucalyptus yang ditanam TobaPulp, perusahaan bubur kertas (pulp), menghasilkan O2 (oksigen) yang kini dirasakan masyarakat khususnya di kawasan Danau Toba.
Bahkan penerima piala kapataru ini mengkritisi program pemerintah yang menanam 1 miliar pohon dalam progran Go Green. “Apa hasil penanaman satu miliar atau sejuta pohon? Gimana kondisinya dan keberadaannya sekarang?” tanya Marandus.
Padahal, bibit pohon yang ditanam dalam program Go Green berkualitas semuanya. Tapi bagaimana kelanjutan bibitnya, apakah tumbuh dan berkembang? “Bibit yang bagus belum tentu tumbuh jika tidak dirawat dan dijaga. Pemerintah hanya gembar gembor menanamnya, tapi tidak menjaga dan merawatnya,” ucap Marandus yang kemudian mengembalikan piagam Kalpataru ke Pemprov Sumut.
Secara logikanya, tambah Marandus, penanaman sejuta pohon yang digalak pemerintah sama dengan menanam satu pohon. “Lebih bagus menanam sepuluh pohon tapi tumbuh sebelas dari pada menanam seribu pohon tapi tumbuh juga sebelas. Itu logika pemikiran saya,” tandasnya secara logika.