OBROLANBISNIS.COM – Kementerian Pariwisata tengah menyiapkan dua lokasi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata di Provinsi Belitung. Negeri Laskar Pelangi ini bakal menjadi KEK tercepat dan pertama kali diteken Presiden Joko Widodo.
“Kami sedang memproses administrasi, perizinan sampai ke Amdal-Analisa Dampak Lingkungan,” ungkap Menteri Pariwisata Arief Yahya, di Jakarta, Senin (29/2/2016).
Kemenpar mengakui, tengah menyiapkan Belitung. Dua titik yang sedang disiapkan, yakni di Tanjung Kelayang seluas sekitar 400 hektar, dan di Juru Seberang, sekitar 757 hektar.
Khusus Juru Seberang, Tanjung Pandan, Belitung itu semula adalah tanah milik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, yang diserahkan kepada Pemkab Belitung. Oleh Pemkab, diolah bersama Kemenpar untuk dijadikan KEK Pariwisata.
Ada 15 syarat administrasi untuk mendapatkan izin KEK. Sudah 14 surat yang beres, tinggal satu saja, Amdal. Sudah diproses sejak lama, diharapkan bisa beres pada Minggu pertama Maret 2016 ini.
“Saya pantau terus perkembangan hari demi hari, jika sesuai jadwal, maka saat Presiden Joko Widodo menyaksikan fenomena alam GMT (Gerhana Matahari Total) 9 Maret nanti, bisa sekaligus diserahkan KEK pertama di era Kabinet Kerja ini,” ungkap Menpar.
Negeri Laskar Pelangi ini, bakal menjadi KEK yang tercepat, dan pertama kali diteken oleh Presiden Jokowi. Semua proses administrasi sedang berjalan, dan hampir semuanya lancar.
Ketika menjadi KEK, maka infrastruktur bisa masuk sampai ke kawasan tersebut, sehingga akses untuk proses membangun kawasan itu dilakukan lebih cepat, tutur dia.
Belitung adalah satu dari 10 Bali Baru yang tengah dikebut Arief Yahya, dengan memperkuat 3A. Yakni Aksesibilitas, Amenitas dan Atraksi-nya. Dari sisi Atraksi, tidak ada yang diragukan, karena Belitung punya banyak keunggulan dan keunikan.
Jarak dengan Singapura, Batam, Bintan melalui Selat Karimata juga tidak terlalu jauh, jadi yacht bisa bolak-balik berlayar dari dan ke Singapore, paparnya.
Jarak udara dengan Jakarta apalagi. Tidak lebih dari 45 menit penerbangan dari Bandar Internasional Soekarno Hatta.
Salah satu critical success factornya adalah perpanjangan runway bandara Belitung, agar pesawat-pesawat besar bisa mendarat langsung di sana. “Setelah itu, tinggal meningkatkan status bandara menjadi international airport,” ungkap Arief Yahya. (inl/OB1)