OBROLANBISNIS.COM – Perekonomian Sumatera Utara pada triwulan IV 2015 membaik dari 5,1% (yoy) pada triwulan lalu menjadi 5,3% (yoy) mengkonfirmasi tren perbaikan yang telah berlangsung sejak awal tahun 2015.
Kinerja ekspor mulai menunjukkan perbaikan sejalan dengan adanya panen raya CPO pada triwulan IV 2015. Perbaikan ekonomi tersebut juga ditopang oleh membaiknya konsumsi lembaga non profit terkait dengan pelaksanaan pilkada serentak.
Namun demikian, perbaikan ekonomi belum cukup kuat seiring dengan terbatasnya pertumbuhan konsumsi dan investasi.
Dari sisi penggunaan, produksi tanaman perkebunan masih cukup baik ditengah tren penurunan harga komoditas. Kondisi tersebut menyebabkan perbaikan yang signifikan kategori Pertanian.
Kategori utama ekonomi Sumatera Utara, yaitu Industri Pengolahan juga menjadi pendorong kenaikan pertumbuhan ekonomi tersebut. Dengan perkembangan tersebut, secara keseluruhan tahun, perlambatan perekonomian Sumatera Utara relatif minimal, yaitu dari 5,2% (yoy) menjadi 5,1% (yoy).
Administered Prices dan kelompok bahan pangan bergejolak. Secara keseluruhan tahun, inflasi Sumatera Utara tahun 2015 dapat dikendalikan pada level yang rendah dan berada pada kisaran sasaran inflasi 4±1%.
Keberhasilan tersebut terkait dengan efektivitas kebijakan Pemerintah dalam mengelola harga komoditas strategis (administered prices) khususnya harga BBM.
Pasokan bahan pangan juga dapat dijaga dengan baik. Ditengah gejolak yang sempat muncul, komitmen Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Sumatera Utara untuk mengelola pasokan melalui berbagai program jangka pendek dan menengah, tingkat inflasi volatile foods berada dibawah historisnya.
Kondisi tersebut mendorong terjaganya ekspektasi inflasi masyarakat. Sementara permintaan yang diindikasikan meningkat menyebabkan kenaikan inflasi inti.
Dengan perkembangan tersebut, inflasi Sumatera Utara tercatat sebesar 3,2%, jauh lebih rendah dibanding tahun 2014 yang mencapai 8,2%.
“Indikasi perbaikan perekonomian Sumatera Utara semakin terlihat di triwulan I 2016. Pertumbuhan ekonomi diperkirakan meningkat dibanding triwulan IV 2015 dengan tingkat inflasi yang masih terjaga,” ujar Direktur Eksekutif Bank Indonesia Provinsi Sumut, Difi A Johansyah dalam siaran pernya yang diterima, Jumat (4/3/2016).
Perbaikan pertumbuhan ekonomi diperkirakan ditopang oleh permintaan domestik. Konsumsi rumah tangga dan investasi diperkirakan membaik sejalan dengan terjaganya daya beli dan berlanjutnya realisasi proyek infrastruktur besar, seperti Jalan Tol, revitalisasi Pelabuhan Belawan, pembangunan terminal multipurpose Pelabuhan Kuala Tanjung dan lainnya.
Sementara itu, perbaikan ekspor diperkirakan masih terbatas seiring dengan penyesuaian harga serta permintaan global yang masih cenderung stagnan.
Di sisi sektoral, perbaikan ekonomi terlihat di kategori Pertanian, kategori perdagangan, dan kategori konstruksi, sementara kategori industri pengolahan relatif stabil terkait kondisi ekonomi global tersebut.
Sementara itu, tekanan inflasi masih relatif terjaga. Kenaikan inflasi akan terjadi pada kelompok volatile foods dikarenakan supply shock pada awal triwulan.
Secara keseluruhan tahun, pertumbuhan ekonomi Sumatera Utara diperkirakan lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya.
Meningkatnya daya beli masyarakat mendoorng aktivitas konsumsi. Selain itu, tingginya intensi pemerintah untuk terus membangun infrastruktur pendukung juga mampu menunjang perekonomian dari sisi investasi.
Begitu juga dari sisi swasta yang masih optimis terhadap perekonomian kedepan yang terkonfirmasi dari hasil liaison. Sejalan dengan kondisi tersebut, tingkat inflasi juga meningkat. (OB1)