Proses Produksi TobaPulp Tebang Tanam Eucalyptus

OBROLANBISNIS.COM – PT Toba Pulp Lestari, Tbk (TobaPulp) dalam proses produksinya mendapatkan bahan baku melalui sistem tebang-tanam kayu Eucalyptus.

Semua tumbuhan termasuk Eucalyptus memiliki kemampuan adaptasi terhadap kebutuhan air sesuai kebutuhannya bersirkulasi. Ini dikenal sebagai siklus hidrologi. Eucalyptus justru memiliki sifat toleran terhadap konsumsi air (flexible consumption).

Bacaan Lainnya

Seperti jenis tumbuhan berkayu lainnya, pada musim kemarau ketika ketersediaan air terbatas, pohon Eucalyptus menggugurkan daun dan ranting (selfpruning).

“Tujuannya agar kehidupan komunitas vegetasi lainnya tidak terganggu terhadap kebutuhan air. Dengan demikian pohon Eucalyptus tidak pernah layu pada musim kemarau,” ungkap Humas TobaPulp, Dedy Armaya, Selasa (22/3/2016).

Dedy mengungkapkan, syarat tumbuh Eucalyptus berada wilayah dengan curah hujan 1.600 mm per tahun, sedangkan curah hujan di daerah konsesi TobaPulp 2.500 mm per tahun. Dengan demikian ada surplus ketersediaan air sebanyak 900 mm per tahun.

Data tentang intersepsi air oleh Euca berkisar 14%, jauh lebih rendah jika dibandingkan dengan jenis pohon lain seperti Jati 20%, Pinus 27%, dan Meranti 32%. Sedangkan evapotranspirasi Eucalyptus berkisar 36–47%, lebih rendah jika dibandingkan pinus sebesar 61%.

“Dengan demikian pernyataan Eucalyptus dapat mengurangi ketersediaan air tidak memiliki dasar dan dapat dikatakan menyesatkan,” ujar Dedy. (OB1)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *