Alhamdulillah, Gubuk Reot Nek Amrah Dibedah PT Pegadaian

Kendati masih ada sanak famili yang berada di sebelah rumahnya, Nek Amran tak ingin menyusahkan keponakannya itu. Ia betah tinggal di gubuk reotnya. Sesekali tidurnya ditemani sang cucu dari keponakannya.

Bacaan Lainnya

“Sama cucu lah tinggal sesekali. Cucu lah yang menemani nenek jika jatuh sakit dan memperhatikan nenek,” ungkapnya tebata-bata.

Jika musim hujan, gubuk berukuran 2 x 2 meter itu dimasuki tetesan air hujan. Rasa lembab dan basah, ia rasakan. Dinginnya cuaca terasa menusuk hingga ke tulangnya. Apalagi pada malam hari, selimut tipis yang dimilikinya tam mampu menghangatkan dirinya.

Jika bercerita tentang menyambung hidupnya selama ini, tampak air matanya tak mampu terbendung. Tetesan air mata sesekali keluar membasahi kerutan kulit kelopak matanya.

Kendati susah dalam himpitan ekonomi, namun tak menyurutkan semangat hidupnya. Untuk kebutuhan makan, Alhamdulillah masih ada masyarakat Desa Sialang Muda yang memperhatikan dirinya. Ia memperoleh bantuan beras dan lauk pauk dari masyarakat sebulan sekali.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *