“Kita tidak mungkin mencemari lingkungan air danau toba, karena jaraknya sangat jauh dan berada dibawah bibir sungai Asahan. Untuk lahan konsesi juga hanya 0,95 persen diberikan. Itu pun tidak semua yang dipanen,” ungkap Tagor.
Kunjungan Studi Jurnalistik Koordinator Wartawan DPRD Sumut ini juga sekaligus sebagai upaya peran serta jurnalis, dalam memberikan informasi kepada masyarakat mengenai persiapan dan percepatan, pembangunan kawasan Danau Toba sebagai Monaco of Asia.
Para wartawan memiliki harapan besar perusahaan di kawasan Danau Toba dalam hal ini TobaPulp, memberikan kontribusi terhadap dukungan dan program sosial dimasyarakat. Sehingga isu negatif yang digaungkan oleh kelompok tak dikenal dalam dihalau melalui dukungan dan kegiatan dimasyarakat.
“Pertama tujan kedatangan kami yaitu mangadakan studi jurnalistik dan ingin mengetahui langsung tentang TobaPulp. Kami menilai sudah banyak sebenarnya yang diberikan TobaPulp terhadap devisa negara baik Sumatera Utara dan juga Indonesia Untuk Monaco of Asia kami harap perusahaan mendukung dalam kontribusi,” komentar Pimpinan Rombongan Kordinator Wartawan DPRD Sumut Jamaluddin.
