OBROLANBISNIS.COM – PT Pegadaian (Persero) Kantor Wilayah I Medan hingga bulan Maret 2016, menyalurkan dana pinjaman sebesar Rp2,358 triliun. Serapan dana tersebut didominasi oleh permintaan modal kerja yang cukup tinggi.
Pimpinan PT Pegadaian (Persero) Kanwil I Medan, Ketut Suhardiono melalui Kepala Humas Lintong P Panjaitan menyebutkan, pencapaian tersebut, terdiri dari gadai konvensional Rp1.651.553.660.000, emasku Rp293.788.500, gadai flexi Rp438.100.000, krasida Rp8.301.000.000, kreasi Rp 19.756.000.000, kresna Rp4.319.000.000, dan mulia Rp4.654.094.640. Dan untuk gadai syariah, yakni rahn Rp 552.433.370.000, kredit mikro amanah Rp 1.785.700.000, arrum Rp 11.583.190.000, emasku Rp 28.301.550, dan mulia Rp 1.674.721.746.
Sementara, outstanding loan (sisa uang pinjaman) dari s/d bulan Maret 2016 untuk gadai konvensional Rp1.668.126.010.000 kredit mikro emasku Rp 793.738.430, flexi Rp11.000.000 krasida Rp17.020.386.437, kreasi Rp83.537.404.034, kresna Rp38.806.327.690, krista Rp985.730.600, emasku Rp 0, dan mulia Rp 8.363.703.526, sedangkan untuk gadai syariah, diantaranya rahn Rp449.382.650.000, amanah Rp4.597.537.219, arrum Rp30.843.210.675, emasku Rp135.588.471, dan mulia Rp2.936.756.473.
“Pegadaian Medan telah menyiapkan dana seberapa besarpun dana yang diminta/dibutuhkan oleh masyarakat untuk pencairan kreditnya sesuai dengan kebutuhan pada saat pengajuan kredit. Apalagi, saat ini para pedagang yang membutuhkan modal kerja cukup tinggi guna memenuhi modal usahanya untuk pembelian bahan-bahan pokok dan lain-lainnya sesuai yang dibutuhkannya,” ujarnya, Senin (18/4/2016).
Nasabah dari Pegadaian, lanjutnya, terdiri dari PNS, BUMN, para Pedagang, Ibu-ibu rumah tangga, para mahasiswa, para supir, para petani dan lain sebagainya.
Dia menyebutkan, di setiap cabang maupun unit banyak dipenuhi oleh para nasabah calon nasabah yang datang menggadaikan emas perhiasan, jaminan bpkbnya maupun pengajuan kredit emas mulia, dan lainnya di dalam memenuhi kebutuhan modal kerja dan modal usahanya.
“Permintaan modal kerja ini cukup meningkat dalam setiap bulannya dari setiap cabang maupun unit, bila dilihat dari permintaan modal kerja oleh cabang-cabang ke kantor wilayah,” pungkasnya. (OB1)