Nilai Ekspor dan Impor Sumut Bertambah

OBROLANBISNIS.COM – Selama bulan April 2016, nilai ekspor maupun impor Sumut tercatat mengalami kenaikan masing-masing 10,16 persen dan 3,09 persen.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut melalui Kabid Statistik dan Distribusi Bismark Pardamean Sitinjak mengatakan, nilai ekspor melalui pelabuhan muat di wilayah Sumatera Utara mengalami kenaikan dibanding Maret 2016, yakni dari 564,65 juta dolar AS menjadi 622,02 juta dolar AS atau naik sebesar 10,16 persen.

Bacaan Lainnya

Sementara itu, nilai impor Sumut bulan April 2016 atas dasar CIF (Cost, insurance and Freight) sebesar 286,16 juta dolar AS atau naik sebesar 3,09 persen dibandingkan Maret 2016 mencapai 277,59 juta dolar AS.

Di satu sisi peningkatan nilai ekspor terbesar April 2016 berasal dari golongan lemak dan minyak hewan/nabati sebesar 39,61 juta dolar AS (18,33 persen), sedangkan penurunan nilai ekspor terbesar terjadi pada golongan tembakau sebesar 6,53 juta dolar AS (-24,98 persen).

“Sepanjang April 2016, India, Amerika Serikat dan Jepang merupakan pangsa ekspor terbesar, sedangkan untuk kawasan ASEAN yakni Malaysia dan Kamboja,” ujar Bismark.

Ia merinci, ekspor ke India mencapai angka terbesar yakni 79,34 juta dolar AS,diikuti Amerika Serikat 57,59 juta dolar AS dan Jepang 52,36 juta dolar AS dengan kontribusi ketiganya mencapai 30,43 persen. Sedangkan Malaysia dan Kamboja dengan nilai ekspor masing-masing sebesar 22,03 juta dolar AS dan 16,83 juta dolar AS. Sedangkan negara utama lainnya juga mempunyai pangsa ekspor besar bagi Sumut yakni Tiongkok 48,63 juta dolar AS, Pakistan 34,81 juta dolar AS, Rusia 26,74 juta dolar AS, Belanda 19,64 juta dolar AS dan Mesir 18,74 juta dolar AS.

Berdasarkan kontribusinya terhadap keseluruhan ekspor Januari-April 2016,kontribusi ekspor sektor industri sebesar 80,33 persen, sektor pertanian 19,64 persen, sektor lainnya 0,02 persen dan kontribusi ekspor sektor pertambangan dan penggalian 0,01 persen.

Impor April 2016, produk yang mengalami peningkatan impor terbesar yakni golongan besi dan baja sebesar 10,95 juta dolar AS (150,27 persen), sedangkan golongan barang mengalami penurunan nilai impor yakni gandum–ganduman sebesar 13,53 juta dolar AS (-58,85 persen).

“Nilai impor April 2016 dari Tiongkok terbesar, yakni 82,66 juta dolar AS dengan perannya mencapai 28,89 persen dari total impor Sumut, disusul Malaysia 36,93 juta dolar AS (12,91 persen) dan Singapura 28,50 juta dolar AS (9,96 persen). (OB1)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan