Tarif PDAM Tirtanadi Mau Dinaikan Lagi?

Hampir 15% perbulan air yang mengalir ke rumah pelanggan terbuang sia-sia tanpa dipergunakan untuk kebutuhan konsumsi. Air yang keruh dan berlumpur mengharuskan pelanggan 2-4 hari sekali harus melakukan pembersihan bak/tong air memungkinkan 10-20 liter akan terbuang sia-sia setiap melakukan pembersihan.

Bacaan Lainnya

Jadi, ketika kualitas air baik PDAM Tirtanadi dapat melakukan penghematan pasokan air dan mengalihkan ke pelanggan lain atau menambah sambungan pelanggan baru.

Ketiga, manajemen penanganan keluhan yang buruk menjadi persoalan klasik PDAM Tirtanadi yang tidak kunjung diperbaiki.

Sikap pasif dan lempar bola yang dilakukan ‘front liner’, seringkali membuat pelanggan frustasi tidak tahu harus mengadukan masalahnya.

Janji manis yang diucapkan ketika ada pelanggan mengadu, seperti tagihan tidak sesuai, akan segera diselesaikan tetapi seiring waktu tidak pernah tertuntaskan. Seringkali, pegawai PDAM Tirtanadi malah menyalahkan pelanggan terkait permasalahan yang ada.

Media pengaduan pelanggan telah berulangkali berganti nomor, tempat bahkan SDM-nya sudah berganti, tetapi penanganan masalahnya masih seperti periode direksi sebelumnya.

“PDAM Tirtanadi sudah selayaknya ‘berkaca diri’ untuk menaikkan tarif air dalam waktu dekat. Jangan gara-gara mengejar sambungan pelanggan baru, eh malah justru menelantakan pelanggan lama,” cetus Padian.

PDAM Tirtanadi tidak seharusnya demi kepentingan profit semata, tetapi kualitas, kuantitas dan kontinuitas air tidak kunjung mendapat kepuasan dari pelanggan. (rel/OB1)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan