Michael menyebutkan, melalui English Olympics itu pihaknya ingin memperkenalkan bahwa bahasa Inggris bisa dipelajari lewat berbagai cara yang seru. Misalnya lewat pembacaan puisi (poetry reading) untuk babak penyisihan, kemudian tim yang berhasil lolos ke babak selanjutnya hingga ke final akan bertanding dalam kategori pembacaan puisi, acak kata (wordshake) dan penceritaan (story telling).
Michael menilai, Kota Medan punya potensi untuk berkembang dan lokasinya pun dekat dengan negara Singapura dan Malaysia.
Sedangkan Ketua British Council Indonesia Foundation Imelda Usnadibrata mengungkapkan, animo peserta lebih tinggi dibanding gelaran yang lalu.
“Ini merupakan kegiatan kedua kalinya digelar di Medan. Kami melihat potensi anak-anak sangat luar biasa sehingga kita mendorong dan mendukung kegiatan ini agar lebih maju lagi ke depannya,” ucapnya.
Disebutkannya, 20 Sekolah Dasar (SD) dengan 324 siswa berkompetisi dalam kegiatan ini. Selain Kota Medan, kompetisi ini juga digelar di Surabaya dan Jakarta. Hadiah berupa beasiswa diberikan kepada 18 pemenang. Namun, hadiah beasiswa juga diberikan kepada 10 peserta yang bukan pemenang tapi punya potensi.
Imelda menjelaskan, British Council Indonesia Foundation merupakan bagian dari British Council, organisasi internasional Inggris yang bergerak di bidang budaya dan pendidikan. Di Indonesia, British Council Indonesia hadir di tiga kota yakni Medan sejak 2014, serta Surabaya dan Jakarta sejak 2015.
