Peremajaan Haminjon (Kemenyan) Diharap dapat Tingkatkan Pendapatan Petani

OBROLANBISNIS.COM – Para petani di Pollung Kabupaten Humbahas, Sumatera Utara, berharap peremajaan haminjon dengan memakai bibit unggul kloning dapat meningkatkan pendapatan petani.

Harapan itu disampaikan Pangihutan Lubis (51) yang dikenal dengan sapaan Oppu Joshua, baru-baru ini, ketika berbicara mengenai masa depan tanaman haminjon (bahasa Batak: kemenyan) yang ia gambarkan produksinya cenderung terus menurun.

Bacaan Lainnya

Lubis salah satu dari sekitar 150 petani haminjon di kawasan hutan Tele, sejak lama menyadap getah haminjon tombak (kemenyan hutan) sebagai sumber penghasilan.

Getah haminjon itu dijual ke toke (pedagang pengumpul) di pasar Doloksanggul yang kemudian mengirimnya ke Jawa dan bahkan sebagian diekspor sebagai bahan baku parfum dan industri farmasi. Sebagian kecil dimanfaatkan sebagai dupa untuk ritual sesuatu agama.

Kebun-kebun haminjon petani sebagian masuk di dalam konsesi HTI (hutan tanaman industri) industri pulp (bubur kertas), TPL (Toba Pulp Lestari) di sektor Tele, yang berdampingan dengan tanaman pokok ekaliptus (Eucalyptus sp) menjadi sumber bahan baku industri itu di Parmaksian, Tobasamosir.

Kebun haminjon masyarakat pada dasarnya adalah haminjon alam yang dipelihara, sehingga kelihatan tertata baik. Jumlahnya di dalam konsesi, baik di areal kerja HTI maupun di areal yang dipertahankan sebagai hutan alam berfungsi konservasi, mencapai sedikitnya 80 petak dengan masing-masing memiliki luas antara 2 hingga 10 hektar.

Petak-petak haminjon tertata itu dilindungi dan dilestarikan oleh perusahaan, sehingga tetap dapat dipanen hasilnya oleh petani sebagai hasil-hutan non-kayu.

Oppu Joshua mengatakan, petak kebun haminjon-nya di areal kerja HTI tidak begitu luas, hanya sekitar 2 hektar, berisi sekitar 800 tegakan. Usianya pun sudah tergolong tua (20 – 25 tahun), sehingga produktivitas getahnya cenderung menurun.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *