Lagi-lagi!!! Warga Sumut ‘Digombal’ PLN

“Janji petinggi PLN pada Maret 2016 merupakan batas terakhir listrik ‘byarpet’ secara bergilir. Tetapi, sekali lagi ternyata warga Sumut terpaksa gigit jari dan mengurut dada. Sekaligus disandera untuk menelan pil pahit kebohongan perusahaan ‘plat merah’ bidang setrum itu,” bebernya.

Bacaan Lainnya

Masalahnya realisasi kalau listrik tidak bakal byarpet lagi cuma isapan jempol belaka. Bahkan, klaim aman dan tidak ada defisit untuk pelanggan umum, cuma sekadar aksesoris publikasi media.

Betapa tidak, meski pelanggan sudah bosan dengan janji, masih ada secuil harapan dari petinggi PLN. Klaim dan janji itu merupakan dokumen hukum dan sosial yang harus dipertanggungjawabkan.

Namun celaka dua belas,hingga akhir Oktober listrik tetap ‘mengulah’. Bahkan, kawasan padam itu berada di area pelanggan rumah tangga, industri dan pendidikan. Hal ini terbukti dari laporan warga. Listrik padam masih mendera segenap wilayah Medan dan sekitarnya. Durasi listrik padam bervariasi, ada berkisar 3-4 jam bahkan di beberapa daerah hingga mencapai 6 jam.

Entah kecap apalagi yang mau dijual petinggi PLN. Defisit energi atau mental buruk? Kalau sudah mental buruk, sulit diperbaiki. Sebab sudah karatan. Lalu, belajar dari pola penanganan krisis listrik selama sepuluh tahun belakangan, tampaknya masalah bakal makin rumit.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *