Asian Agri Dorong Petani Swadaya Peroleh Sertifikat ISPO

OBROLANBISNIS.com – Sukses mengelola kebun petani plasma, memotivasi Asian Agri untuk mendukung lebih banyak petani lagi.

Oleh karena itu, sejak 2012 Asian Agri mengepakkan sayapnya dan giat menjalin kerjasama dengan para petani sawit yang ada disekitar perusahaan, yakni petani sawit swadaya. Dengan harapan dapat meningkatkan ekonomi petani dengan tetap menjaga kelestarian lingkungan.

Bacaan Lainnya

“Lebih dari 30 tahun kami sudah bermitra dengan petani plasma, kesuksesan ini memotivasi kami untuk dapat bergandengan tangan denga lebih banyak petani lagi. Oleh karena itu sejak tahun 2012 kami mengembangkan sayap dan melakukan kerjasama dengan petani sawit swadaya. Harapan kami dengan kerjasama ini dapat meningkatkan hasil kebun rakyat melalui pembinaan, pendampingan dan mendorong petani untuk melakukan teknis budidaya yang baik. Sehingga ekonomi rakyat meningkat dengan tetap memperhatikan kelestarian lingkungan melalui teknis budidaya kelapa sawit yang ramah lingkungan,” ujar Welly Pardede, Head CSR & Sustainability Asian Agri pada 20 Desember 2016, saatsaadi peresmian Balai Pertemuan Petani Swadaya Desa Gonting Malaha Kecamatan Gunung Melayu Kabupaten Asahan.

Dalam mendukung terciptanya Sawit Rakyat Lestari, saat ini Asian Agri juga giat melakukan pembinaan kepada petani binaannya. Contohnya kelompok petani sawit Swadaya Amanah.

“Dalam mendukung peningkatan perekonomian petani, tentu saja kita tetap harus memperhatikan kelestarian lingkungan. Oleh karena itu, Asian Agri juga mendorong para petani binaannya untuk memperoleh sertifikat ISPO, yakni suatu standar yang menunjukkan bahwa kita telah mengelola kebun sawit dengan lestari. Saat ini petani binaan Asian Agri yakni petani swadaya Amanah yang ada di Riau sudah dalam tahap Audit ISPO, demikian juga Petani Plasma KUD Bukit Petaloh juga sedang kita dorong untuk mengikuti proses sertifikasi. Sehingga dalam hal upaya untuk mendapatkan sertifikat ISPO, dan keduanya merupakan pilot project untuk sertifikasi ISPO kategori non perusahaan.

“Dengan demikian impian kita (Asian Agri) mendukung Sawit Rakyat menjadi Sawit yang lestari diharapkan dapat segera terwujud,” ujarnya.

Berbagai program kemitraan tersebut ternyata mendapat sambutan yang positif dari para petani yang menjadi mitra binaan Asian Agri. Hingga saat ini, jumlah petani swadaya yang masuk dalam binaan Asian Agri berjumlah 23 ribu hektar yang tersebar di 3 Provinsi Pulau Sumatera, yakni Sumatera Utara (Sumut), Jambi dan Riau. Asian Agri sendiri menargetkan merangkul sebanyak 60.000 hektar lahan petani swadaya pada tahun 2020.

Petani-petani swadaya yang telah bergabung menjadi mitra binaan Asian Agri, menumpukan harapan untuk dapat maju dan lebih berkembang ditangan dingin Asian Agri.

Petani swadaya yang menjadi binaan Asian Agri berharap produktivitas dan hasil kebun kelapa sawitnya lebih baik dari pada sebelumnya. “Dengan menjadi mitra binaan Asian Agri, kami berharap lebih sukses, maju dan makmur di masa mendatang,” harap Ketua Asosiasi Petani Kepala Sawit Gonting Malaha, Rafiq Silitonga usai peresmian Balai Pertemuan Petani Swadaya Desa Gonting Malaha Kecamatan Gunung Melayu Kabupaten Asahan.

Dalam peresmian sekaligus syukuran Balai Pertemuan Petani Swadaya Desa Gonting Malaha dihadiri Head Sustainable and CSR Asian Agri, Welly Pardede, General Manager PT Gunung Melayu Group OW Maradat Limbong, Kades Gonting Malaha Sufian Sitorus, Ketua Asosiasi Petani Kelapa Sawit Gonting Malaha Rafiq Silitonga, Humas Asian Agri Lidia Veronika Ginting, Koordinator CSR Sumut Fajar Suryono, tokoh masyarakat dan sejumlah pengurus kelompok tani.

Gedung Balai Pertemuan Petani Swadaya merupakan bantuan program CSR Asian Agri tahun 2016, yang diperuntukan bagi petani swadaya Gonting Malaha untuk saling sharing pengalaman berkebun maupun sebagai wadah penyuluhan.

Harapan besar kepada Asian Agri juga datang dari Ketua Kelompok Tani Simson Samosir, yang memohon dukungan dari perusahaan untuk terus mendorong dan memberikan penyuluhan kepada petani kelapa sawit Gonting Malaha, agar petani swadaya desa yang menjadi mitra Asian Agri dapat lebih berkembang dan sejahtera.

Sementara Nazaruddin Panjaitan, mewakili tokoh masyarakat, mengucapkan terimakasih atas perhatian dan komitmen Asian Agri kepada petani swadaya Gonting Malaha. “Kerjasama yang telah terjalin dengan petani kelapa sawit Gonting Malaha, membawa banyak perubahan bagi kehidupan petani dengan meningkatnya produktivitas dan hasil panen petani,” ucapnya.

Sementara itu, Group Manager Gunung Melayu, OW Maradat Limbong mengungkapkan, program Kemitaraan Petani Swadaya merupakan salah satu bagian dari program CSR Asian Agri.

Untuk wilayah Sumatera Utara (Sumut); program ini sudah dijalankan di Negeri Lama, Teluk Panji, Tanjung Selamat dan Gonting Malaha-Asahan.

“Program ini bertujuan untuk meningkatkan produktifitas dan kualitas kelapa sawit swadaya. Dengan melakukan pembinaan dan pendampingan kepada petani swadaya, perusahaan mendorong petani untuk melakukan teknis budidaya yang baik, perbaikan infrastruktur, penguatan kelembangaan melalui kelompok tani – Gapoktan, KUD ataupun Asosiasi Petani,” ujar Limbong.

Untuk mendorong percepatan pengelolaan kelapa sawit yang baik, maka sangat diperlukan tempat untuk berkumpul, yaitu Balai Pertemuan Petani Swadaya. “Balai ini nantinya akan dimanfaatkan oleh petani untuk saling bertukar pengalaman, tukar informasi, pelatihan dan kegiatannya lainnya,” jelasnya.

Seperti diketahui, pembangunan Balai Pertemuan Sawit Swadaya merupakan bantuan dari PT Gunung Melayu dan PT Saudara Sejati Luhur – Asian Agri Group bekerjasama dengan Kelompok Tani, sementara tapak bangunan adalah hibah dari salah satu anggota kelompok tani. Balai Pertemuan tersebut memiliki ukuran 7 meter x 12 meter yang didukung oleh ruang kantor dan kamar mandi.

Program Petani Swadaya di Gonting Malaha hingga saat ini memiliki luas 1553 ha dengan jumlah 447 Kepala Keluarga, dan terdiri dari 9 kelompok tani yaitu Kelompok Tani Sari Gunung, Berdikari, Maju Bersama, Sinar Tani Satu, Unggulan, Makmur Abadi, Sejahtera, Bina Tani Mandiri dan Lubuk Paham.

Beberapa kegiatan yang sudah dilakukan adalah penyuluhan dan pembinaan secara rutin, perbaikan jalan produksi, pelatihan dinamika kelompok, studi banding, kunjungan ke pabrik, pemetaan lahan dan kegiatan lainnya. (rel/OB1)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *