OBROLANBISNIS.com – Di era digitaiisasi, tuntutan layanan yang lebih ekonomis melalui transformasi bisnis perlu dikedepankan mengingat bahwa berdasarkan hasil survey Asosiasi Penyelenggara Jaringan
Internet Indonesia terdapat 132,7 juta pengguna internet di Indonesia selama
tahun 2016.
Dari jumlah tersebut diantaranya 15,7 persen berada di Sumatera, dengan pembagian 47,6 persen pengguna mengakses internet melalui smartphone dan 50,7 persen mengakses melalui komputer (PC).
Oleh karena itu, wajar bila hasil suvey nasional literasi keuangan OJK tahun 2016 yang melibatkan 9.680 responden, 34 provinsi dan 64 kota/kabupaten menunjukkan adanya kenaikan Indeks Literasi Keuangan menjadi 29,66%.
Di tingkat Regional Sumatera, Indeks Literasi Keuangan di Sumatera Utara (32,36%) menempati urutan ketiga tertinggi setelah Kepulauan Riau (37,09%), dan Aceh (32,73%). Sementara itu, di tingkat nasional, Sumut menempati urutan ke 10.
Untuk kategori Inklusi Keuangan, dengan indeks inklusi 75,27% prestasi Sumut dinilai sangat baik di tingkat
regional Sumatera sebagai peringkat pertama. Tidak hanya itu, bila dibandingkan dengan seluruh provinsi di pulau Jawa, peringkat Sumut
mampu menduduki peringkat ketiga terbaik setelah Jakarta dan DI Yogyakarta, serta peringkat keempat secara nasional setelah kedua provinsi
tersebut dan Bali.
Selanjutnya, hal lain yang masih perlu dipikirkan bersama saat ini adalah bagaimana Sumut dapat segera bangkit dalam memacu literasi dan inklusi keuangan syariahnya mengingat kedua indeks sektor dimaksud masih terbilang rendah baik di tingkat regional maupun nasional, yaitu 6,91%
dan 7,64%. (rel/OB1)
