Ini Harapan Gubernur pada Pimpinan Bank Indonesia Sumut Arief Santoso

OBROLANBISNIS.com – Gubernur H Tengku Erry Nuradi menaruh harapan besar pada Pimpinan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Utara yang baru dipegang Arief Budi Santoso.

Gubernur berharap, dibawah kepemimpinan Arief, BI bisa berkolaborasi dengan Pemerintah Provinsi Sumut dalam pengendalian inflasi daerah, pengembangan ekonomi kreatif dan ekonomi syariah.

Bacaan Lainnya

Harapan itu disampaikan Gubsu Erry dalam pertemuan silahturahmi antara Gubsu dengan Arief di ruang kerja Gubsu, Rabu (1/3/2017).

Erry menekankan, pengendalian inflasi harus menjadi fokus utama Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) dimana BI termasuk di dalamnya. Setelah dua tahun berturut-turut TPID Sumut mendapat penghargaan sebagai yang terbaik, namun harus absen penghargaan pada tahun lalu karena tingginya inflasi salah satunya akibat melonjaknya harga cabai merah.

“Setelah mendapat penghargaan berturut-turut namun harus absen pada tahun lalu, saya harap TPID Sumut bisa kembali meraih prestasi,” harap Erry.

Gubernur Erry menambahkan, pentingnya mengendalikan inflasi karena merupakan salah satu indikator pertumbuhan ekonomi suatu wilayah. Angka inflasi kerap menjadi pertimbangan investor dalam menanamkan modal.

Menurut data yang rilis BPS di bulan Januari inflasi Sumut hanya 0,49%, Sementara di Februari justru terjadi deflasi 0,59%. Dengan demikian, selama dua bulan yaitu Januari hingga Februari di Sumut terjadi deflasi 0,1 %.

Gubernur mengatakan, hal itu merupakan permulaan yang baik dimana pada awal tahun ini angka inflasi Sumut di bawah rata-rata angka inflasi nasional. Mengingat pada tahun 2016 Inflasi Sumut 6,34 dan di atas rata-rata nasional.

Sementara itu, Arief yang menggantikan Difi Ahmad Johansyah mengatakan, pihaknya akan berupaya melanjutkan kerjasama dengan Pemerintah Provinsi sebagaimana harapan Gubernur Sumut. “Khusus inflasi, penyebab tingginya angka inflasi Sumut tahun lalu karena kenaikan komoditas cabe. Gubernur harus beri arahan agar BI juga ikut membantu pengembangan komoditas cabe,” kata Arief. (OB1)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *