OBROLANBISNIS.com – Puluhan stand milik mahasiswa dan pelajar di Kota Medan sekitarnya menyemarakan Entrepreneur Day yang digelar Fakultas Ekonomi Universitas Prima Indonesia (UNPRI) Medan, yang digelar di Focal Point selama dua hari, 22 – 23 April 2017.
Acara tersebut dihadiri anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Komisi X dr Sofyan Tan, Pendiri UNPRI Dr dr I Nyoman E Lister MKes AIFM, Ketua BPH UNPRI Dr Tommy Leoard SH MKn, Penasehat UNPRI dr Sofyan Wijaya MHA, Dekan FE UNPRI Cut Fitri Rostina SE MM, Wakil Dekan FE UNPRI Hendry SE MM, rektorat, dekanat, ketua prodi, dosen dan staf FE UNPRI serta perwakilan seluruh stand.
Mahasiswa dan pelajar sangat antusias mengikuti ajang tersebut, bahkan siswa SMAN 1 Labuhan Deli memborong 4 stand. Para pelajar dan mahasiswa menggelar beragam produk dan hasil karya mereka.
SMA Sutomo 1 Medan misalnya, membuat Ice Cream yang sangat kreatif dengan 4 varian. Meskipun masih pelajar, Carlson dan Christopher kelas 2 SMA tersebut sudah mengerti konsep bisnis.
”Produk Ice Cream itu tergantung musim. Kemudian kita ciptakan beragam varian, dan supaya pembeli tidak bosa, terus kita lakukan terobosan membuat varian baru yang belum ada dibuat orang lain,” kata Christopher.
Menurutnya, mereka berdua belajar dari internet membuat Ice Cream kreatif.Mereka berdua sudah tiga kali ikut pameran atau festival kewirausahaan. Bahkan, mereka berdua sudah membuat tempat permanen untuk berdagang Ice Cream di depan sekolah mereka.
Stand SMAN 1 Labuhan Deli dengan Donat Galaxy oleh Nabila Salma, Shaliwa Tari dan Rindi Atika. Beda dengan siswa SMAN 1 Labuhan Deli. Mereka menghasilkan donat yang unik, yang mereka namakan Donat Galaxy. Nabila Salma, Shaliwa Tari dan Rindi Atika belajar dari mama mereka.
“Kita ingin belajar bagaimana memulai bisnis, mempertahankan bisnis kalau memang diminati pasar, atau mengganti jenis bisnis kalau memang tidak diminati pasar,” kata Nabila.
Sementara itu, mahasiswa Fakultas Ekonomi UPRI Semester 6 B sore, menghadirkan Chadelion Tea. Mereka belajar meramu teh yang unik yang lain dari yang lain. Meski mereka baru pertama kali ikut festival kewirausahaan, namun berkat kolaborasi Vivi, Edo, Christian dan Darwan ini mampu menarik perhatian pengunjung, apalagi terik pula matahari dan pengunjung pingin coba teh rasa unik tersebut.
Ditanya soal biaya mengikuti festival kewirausahaan tersebut, Edo mengatakan Rp600.000 untuk dua hari. ”Kami patungan, kita ingion berlatih sebenarnya bagaimana berbisnis dalam dunia nyata, ingin tahu seperti apa segala usaha yang dibutuhkan untuk menghasilkan sesuatu dan menjualnya,” ujar Vivi.
Bahkan, Vivi sangat antusias membuka bisnis keak, apalagi kalau sudah merampungkan studinya di Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi UNPRI Medan. “Pingin menjalankan bisnis nanti serius, ini the first time, tapi aroma bisnis sudah tercium nih,” ujarnya.
Sebelumnya anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Komisi X dr Sofyan Tan, mendukung dan menyambut positif festival kewirausahaan yang digelar Fakultas Ekonomi UNPRI.
”Ini yang kedua saya mengikuti festival kewirausahaan di FE-UNPRI. Pertama digelar di kampus, ini kedua sudah digelar di mall, berarti ada peningkatan. Kedepan buat yang lebih bagus di tempat yang lebih bagus lagi, jadi terus naik kelas,” katanya.
Menurutnya, menjadi pengusaha tidak gampang, menjadi pebisnis tidak gampang, tetapi bisnis tidak tabu bagi pelajar dan mahasiswa. “Amerika maju karena cita-cita mahasiswanya ingin jadi pengusaha.Kalau di Indonesia cita-citanya jadi PNS. Jadi sulit Indonesia maju,” tegasnya.
Dia memberikan tips menjadi wiraswasta yang handal. Pertama harus bisa membaca peluang pasar. Kita harus bisa membaca kebutuhan pasar, bukan hanya kebutuhan saat ini, tapi juga kebutuhan pasar di masa yang akan datang, itu berarti bisnis bukan sekadar ikut-ikutan.
Kedua, menciptakan strategi. Menurutnya, harus diusahakan produk bersifat eye catching, sehingga orang terpancing datang. Ia mencontohkan sejumlah produk dengan brand tertentu yang membuat strategi eye catching. Ketiga, butuh modal. Supaya dapat pinjaman dari bank, menurutnya karakter orang yang mau minjam juga harus baik. Orang yang mau pinjam ke bank harus menunjukkan konsep bisnis dan missi bisnis yang akan dijalankan.
Sementara itu, Ketua Pelaksana Festival Kewirausahaan Cut Fitri Rostina SE MM, yang juga Dekan FE-UNPRI, melaporkan pelaksanaan pameran dimaksud.
“Melalui kegiatan ini, kita berupaya meningkatkan pengetahuan dan pemahaman mahasiswa dan pelajar SMA/SMK soal bisnis, bagaimana supaya mereka kreatif, bagaimana memulai usaha, bagaimana supaya mereka tergerak membuka usaha, kelak mereka bisa membuka lapangan kerja,” kata Cut Fitri.
Di tempat terpisah Pendiri UNPRI Dr dr I Nyoman E.Lister MKes AIFM kepada wartawan, Selasa (25/4/2017), menyatakan sangat mendukung kegiatan yang diselenggarakan FE UNPRI.
Menurut tokoh pendidikan ini, Pelaksana Festival Kewirausahaan ini dapat membantu mengolah pola pikir siswa dan mahasiswa sejak dini. “Wirausaha untuk siswa dan mahasiswa ini diharapkan mampu menjadi pelopor pembangunan, dan dapat mengurangi adanya pengangguran,” kata dr I Nyoman yang baru saja meraih gelar Doktor dari Universitas Andalas Padang.
Dr Nyoman yakin FE UNPRI mampu melahirkan dan menumbuhkembangkan wirausaha-wirausaha muda baru yang berpendidikan tinggi. (rel/OB1)