Dinas Pariwisata Deliserdang Kesulitan Kelola 10 Objek Wisata Tanah Deli

OBROLANBISNIS.com – Kadis Periwisata, Pemuda dan Olahraga Deliserdang, Faisal Arif Nasution mengaku, kesulitan mengelola objek wisata di Tanah Deli itu.

Kok bisa? Bahkan sang Kepala Dinas menyebutkan, Deli Serdang seakan tak punya objek pariwisata apa pun. “Jangankan berharap menjadi PAD dari pariwisata, kepemilikan saja pun tidak,” ungkapnya saat berdiskusi dengan Pengurus Besar Aliansi Media Cyber Indonesia (PB AMCI), kemarin.

Bacaan Lainnya

Ya, begitulah kondisi sekarang ini. Misalnya saja (dalam gambar objek wisata Sembahe) jangankan berharap PAD mengelola saja sesuai peraturan yang ada pun sulit. Karena akan berhadapan dengan masyarakat sekitar.

“Kita ingin dipinggiran sungai jangan dibuat pondok-pondok. Tapi lihat sendiri, jangankan dipinggir sungai, kalau bisa masyarakat membuat pondok ditengah sungai. Lantas kita mau bagaimana lagi. Melarang, rame-ramelah orang itu menyerbu kita,” beber Faisal.

Begitulah kondisi objek pariwisata Deli Serdang, sehingga tak punya PAD apalagi menangani sesuai dengan peraturan daerah yang ada.

Tak kurang 10 objek wisata yang terpampang dalam tourism map Deli Serdang. Mulai dari Siba Island, Danau Linting, Taman Wisata Armaya, Kuburan Jepang, Pemandian Alam Simbahe, Air Terjun Dua Warna, Pantai Muara Indah, Pusat Perbelanjaan Delimas, Suzuya Plaza Tamora, Pemandian Alam Pantai Salju, Pemandiaan Air Panas Penen, dan Pemandian Alam Sibiru-biru.

Lantas apa yang bisa dilakukan? “Hanya pembinaan saja dan membuat program yang menunjang ke pariwisataan Deli Serdang. Diantara program anyar yang dilakukan Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Deli Serdang saat ini adalah membangun dan menata Desa Bangun Sari yang terkenal sebagai kawasan wisata bunga,” ungkapnya.

Ironisnya, masyarakat Desa Bangun Sari khususnya Madirsan ngak “ngeh” jika wilayah tempat tinggal mereka tersebut sudah terkenal kemana-mana. Bahkan sampai ke propinsi lain.

“Saya pernah bertemu dengan daerah lainnya yang sedang berbelanja bunga di Gang Madirsan itu. Saya tanya kenapa beli sampai disini, apa di daerahnnya tak ada. Kepala daerah itu bilang memang di tempatnya tak ada. Makanya dia mencari sampai ke Medan. Selain jenisnya yang beragam, harganya juga murah,kata kepala daerah itu,” ujar Faisal menceritakan pengalamannya tersebut.

Dan hal itu tak terjadi sekali dua kali saja. Bahkan banyak orang penting yang sudah berkunjung ke Bangun Sari Kecamatan Tanjung Morawa itu.

Kawasan wisata bunga seperti inilah yang coba digarap Dinas Pariwisata Deli Serdang dengan memberi pengarahan dengan membuka Badan Usaha Milik Desa (Bumdes). Masyarakat bisa memanfaatkan Bumdes ini untuk menambah modal usaha sendiri maupun kelompok.

“Kita berupaya akan merubah kawasan tersebut agar lebih tertata dan rapih sehingga banyak lagi orang berkunjung kesana,” kata Faisal. (rel/OB1)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *