Gyproc Incar Pembangunan di Sumut

OBROLANBISNIS.com – Pertumbuhan properti di Kota Medan, Sumatera Utara (Sumut) saat ini kian pesat. Seperti halnya kota-kota besar lain di Indonesia seperti Jakarta, Surabaya, Bandung, Balikpapan, Pekanbaru, Solo dan Yogyakarta.

Berbagai proyek skala besar, seperti pusat perbelanjaan, condominium, apartemen, perkantoran, hotel dan kawasan industri, kini mulai menjamuri kota tersebut. Di kota yang berpenduduk lebih dari tiga juta jiwa ini, selain banyak dibangun proyek-proyek prestisius dan megah tak ketinggalan pula proyek perumahan yang mendukung program pemerintah dalam membangun satu juta rumah di seluruh Indonesia.

Bacaan Lainnya

Dengan pertumbuhan ekonomi yang cukup baik dan sebagai salah satu kota besar di Indonesia, tak salah jika permintaan properti di Medan tergolong tinggi. lnvestasi properti di Kota Medan dan kawasan sekitarnya diprediksi akan semakin bertumbuh. Para investor, baik sebagai pengusaha maupun sebagai konsumen yang ingin berinvestasi di properti, tengah mengincar kota ini.

Hal ini tentu merupakan peluang bisnis yang sangat menjanjikan bagi dunia properti dan bahan bangunan dengan melebarkan market mereka ke kota Medan. Hal inilah yang kemudian turut menjadi perhatian PT Saint-Gobain Construction Products Indonesia (SGCPI) sebagai produsen papan gypsum berkualitas international dengan merek Gyproc.

“Dengan berkembangnya perekonomian dan sektor properti di Kota Medan yang menjadi pusat perekonomian di wilayah Sumatera, kami berpeluang besar untuk memperkenalkan teknologi terbaru yaitu drywall system dari Gyproc. lnovasi terbaru sebagai penggati dinding konvensional dengan pengaplikasian yang mudah, efisien dan pengerjaan yang sangat cepat,“ kata Hantarman Budiono, Managing Director PT Saint-Gobain Construction Products Indonesia, dalam sebuah acara diskusi dengan media mengenai teknologi drywall system dari Gyproc, yang berlangsung di Hotel Four Points, Medan, Sumatera Utara.

Drywall system ini merupakan salah satu alternatif baru bagi masyarakat Indonesia untuk membangun atau merenovasi rumah. Didukung dengan divisi research & development (R&D) yang mumpuni, papan gypsum Gyproc telah menciptakan berbagai inovasi produk revolusioner guna memenuhi kebutuhan pasar akan bahan bangunan berkualitas dan berstandar internasional.

“Drywall system dari Gyproc atau dapat
juga disebut dengan Gprall merupakan pilihan tepat untuk bangunan-bangunan di Indonesia karena begitu banyak kelebihan yang dimiliki produk ini. Salah satunya adalah lebih efisien dalam pengaplikasian,” tambah Hantarman.

Pada umumnya di Indonesia gypsum dipakai untuk plafon bagian atas bangunan. Namun saat ini papan
gypsum sudah mulai dipakai untuk bagian dinding. Meskipun total konsumsi gypsum di Indonesia masih relatif rendah, namun Gyproc yakin dengan potensi yang ada, pasar Indonesia dapat ditaklukkan. Apalagi kondisi kebutuhan perumahan di Indonesia pada saat ini masih sangat tinggi.

Rendahnya pemakaian gypsum di Indonesia berbeda dengan negara tetangga, yaitu Singapura. Masyarakat di Singapura telah banyak menggunakan drywallo.

Marketing Director SGCPI, Won Siew Yee mengungkapkan, pemerintah Singapura tengah mendorong penggunaan drywall untuk menggantikan dinding bata sebagai usaha perlindungan terhadap lingkungan.

“Bahkan keseriusan pemerintah Singapura tersebut telah diwujudkan dalam bentuk regulasi dan menargetkan 80 persen dari bangunan-bangunan yang ada di sana, sudah tersertifikasi ‘green mark’ pada tahun 2030 nanti,” katanya.

Drywall system atau secara harfiah diartikan sebagai ‘sistem dinding kering’ merupakan sebuah sistem partisi atau dinding dalam ruangan yang terdiri dari papan gypsum yang dipasang pada sebuah rangka dengan menggunakan bantuan skrup khusus.

Disebut drywall karena merupakan bentuk dari konstruksi kering yang tidak menggunakan batu bata dan semen basah sebelum proses pengecatan. Dengan sistem dinding kering ini, pengguna dapat mengurangi pemakaian air, mempercepat waktu konstruksi hingga 30 persen, tidak memerlukan proses penambalan, se‘rta tidak menghasilkan banyak kotoran pada area kerja yang mampu mengurangi labor cost hingga 20-25 persen.

Lebih lanjut Won Siew Yee menjelaskan, mengapa drywall menjadi solusi yang efektif. “Karena merupakan bahan bangunan yang ramah lingkungan dan 100 persen dapat didaur ulang, serta dapat mengurangi potensi pemanasan global hingga 79 persen, penggunaan energi utama hingga 67 persen dan mengurangi penggunaan air bersih hingga 81 persen,” katanya.

Tak hanya itu, Gyproc juga baru-baru ini meluncurkan inovasi produk lainnya, yang tak kalah revolusioner yaitu Habito. Sebuah sistem dinding kering Gyproc yang menawarkan kenyamanan serta efisiensi proses pembangunan dengan beberapa kelebihan, seperti lima kali lebih kuat daripada dinding gypsum standar, lebih tahan terhadap guncangan yang terus menarus, memiliki insulasi suara yang lebih baik, mudah dipasang, serta mampu menahan beban hingga 30 kg per titik pemasangan.

Habito adalah salah satu produk yang dirancang khusus untuk memungkinkan pengguna mendesain ruang dengan cepat dan fungsional. Selain kenyamanan yang ditawarkan, Habito juga mempermudah proses desain ruangan karena tidak memerlukan lagi alat khusus untuk menggantung barang.

Habito hanya salah satu dari produk istimewa Gyproc. Selain Habito, ada pula Glasroc H, papan gypsum khusus untuk area basah, XRoc, papan gypsum tébas timbal dan anti radiasi sehingga tepat digunakan pada dinding ruangan X-Ray sebuah rumah sakit.

Ada pula FireLine yang mampu menahan api hingga empat jam, ThermaLine yang mampu menjaga suhu udara stabil, sehingga menghemat penggunaan pendingin udara, serta Activ’Air yang dapat menyaring udara dalam ruangan dengan menyerap
formaldehyde yang ada di ruangan tersebut menjadi partikel-partikel yang aman bagi kesehatan. (rel/OB1)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *